jpnn.com, JAKARTA - Alasan Ria Ricis ngotot untuk bercerai dari Teuku Ryan akhirnya terungkap.
Dalam putusan cerai yang tercantum dalam website Mahkamah Agung, ada sekitar 3 alasan penting Ria Ricis ingin berpisah dari Teuku Ryan.
BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Alasan Ria Ricis Bercerai Diungkap, Sandra Dewi Trauma
Tiga alasan tersebut yakni tidak akur dengan mertua, cekcok melulu, dan nafkah batin.
Ria Ricis mengaku kerap merasa tersinggung gara-gara sikap orang tua Teuku Ryan yang beberapa kali menegurnya.
BACA JUGA: Konon Berkas Gugatan Cerai Ria Ricis Bocor, Isinya Mengejutkan
Dalam hasil putusan cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan disebut terus cekcok karena perbedaan prinsip.
Adapun penyebab berikutnya yakni Ria Ricis mengungkap bahwa Teuku Ryan tidak memenuhi hak nafkah batin.
BACA JUGA: Masalah Rumah Tangga Ricis Terungkap, Tak Akur dengan Mertua Hingga Soal Nafkah Batin
Dia membeberkan bahwa intensitas hubungan intim menurun sejak dirinya hamil. Selama 8 bulan terakhir, Ricis bahkan tidak disentuh oleh Teuku Ryan.
Adapun Ria Ricis dan Teuku Ryan dinyatakan bercerai sesuai putusan sidang cerai yang diungkapkan oleh Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada Jumat (3/5).
Kabar tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Taslimah.
"Majelis hakim mengabulkan gugatan Ria Ricis sebagai penggugat," ungkap Taslimah, Jumat (3/5).
Dalam putusan cerai tersebut, Ria Ricis juga mendapat hak asuh anak atas Teuku Ryan.
Meski demikian, Youtuber berusia 28 tahun tidak boleh melarang apabila Teuku Ryan ingin berjumpa anak.
"Anak dalam asuhan dan pemeliharaan penggugat," jelasnya.
Selain itu, Teuku Ryan harus memberi nafkah anak setelah bercerai dari Ria Ricis.
Adapun nafkah anak yang harus dipenuhi oleh Teuku Ryan yakni sebesar Rp 10 juta per bulan.
Diketahui, Ria Ricis dan Teuku Ryan menikah sejak 12 November 2021 lalu.
Selama menikah, pasangan selebritas itu dikaruniai seorang anak yang bernama Moana.
Akan tetapi, Ria Ricis memutuskan untuk menggugat cerai Teuku Ryan ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 30 Januari 2024. (ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi