Terungkap, Alasan Oka Antara Mau Jadi Pelatih Cheerleader

Senin, 05 Juni 2023 – 14:11 WIB
Oka Antara saat ditemui di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, baru-baru ini. Foto: Romaida/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Aktor Oka Antara berperan sebagai pelatih cheerleader bernama Coach Leo dalam film Ku Kejar Mimpi.

Dalam film ini, Coach Leo diceritakan sebagai mantan tentara yang terpaksa harus beralih profesi sebagai pelatih cheerleader karena masalah.

BACA JUGA: Jadi Istri Oka Antara di Film, Hesti Purwadinata Incar Adegan di Kamar

Coach Leo bertemu para siswa dari perkampungan yang dia tempati, salah satunya bernama Mimpi.

"Di situ bertemu Mimpi, dan tampaknya mereka kesulitan mencari pelatih cheerleader. Leo terpaksa jadi pelatih," kata Oka Antara saat ditemui di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

BACA JUGA: Pelepasan Ribuan Lampion Tutup Rangkaian Perayaan Hari Waisak 2023 di Candi Borobudur

Oka mengatakan ini kali pertamanya memerankan karakter pelatih cheerleader. Dia juga tidak memiliki latar belakang pernah terjun di bidang tersebut dalam dunia nyata.

Namun, pria 41 tahun itu mengaku sangat tertarik dengan karakter yang dia mainkan.

BACA JUGA: Andien Hingga Maurice Brown Tampil di Kura Kura Bali International CubMu Jazz Festival

Dia rupanya menyukai karakter coach Leo sejak pertama kali mendapat tawaran naskah bermain film tersebut.

"Premis ceritanya anak SMA butuh pelatih cherleader dan tentara keluar dari masalahnya. Ada dua hal yang enggak nyambung, dijadikan satu. Gua baca skenarionya ketawa banget," tuturnya.

Dalam film garapan KG Pictures ini, Oka Antara akan beradu akting dengan aktris Aisyah Aqilah.

Selain itu, ada pula pemain lain yakni Novia Bachmid, Said Bajuri, Tante Lala, Raisa Bawazier, Novia Bachmid, Patty Sanda, Verdy Soelaiman dan banyak lainnya.

Associate Producer KG Pictures Husni Ramdan menjelaskan, Ku Kejar Mimpi mengisahkan perjuangan remaja yang tergabung dalam tim pemandu sorak atau cheerleader.

Anak remaja ini berusaha mengubah citra sekolahnya yang dikenal sebagai murid tukang tawuran.

Mimpi dan kawan-kawannya berusaha mendapat restu agar sekolah dan keluarga mengizinkan adanya cheerleader di sekolah.

"Menceritakan perjuangan mereka, Mimpi dan gengnya, untuk membentuk tim cheer yang selama ini sekolahnya adalah sekolah tawuran," kata Husni. (mcr31/jpnn)


Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler