jpnn.com, PALEMBANG - Komitmen Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menjaga kelestarian lahan gambut seluas 1,3 juta hektare agar tidak rusak tidak perlu diragukan.
Buktinya, selama menjabat sebagai Gubernur Sumsel selama hampir lima tahun, Herman Deru mengeklaim belum pernah memberikan izin sejengkal pun lahan gambut untuk dialihfungsikan.
BACA JUGA: Gubernur Herman Deru Dinobatkan Sebagai Dewan Pembina Inovator oleh Mendagri Tito Karnavian
Hal tersebut disampaikan Gubernur Herman Deru saat menghadiri Pameran Hasil Produk Unggulan Restorasi Gambut 2023 di Palembang Indah Mall (PIM), Sabtu (23/9) siang.
Menurut Herman Deru, lahan gambut tidak hanya memiliki potensi musibah, namun juga bisa menjadi mata pencaharian warga jika dikelola dengan bijak.
BACA JUGA: Herman Deru Siap Wujudkan Keinginan Warga Mangsang Asalkan Diusulkan Secara Prosedural
Untuk itu, dia mengajak bupati dan wali kota di 7 kabupaten/kota se-Sumsel yang memiliki lahan gambut cukup luas untuk berkomitmen mengelola lahan tersebut secara produktif dengan tidak merusaknya.
"Ayo sama-sama cari solusi dan inovasi agar ini tidak dijadikan kebun sawit, tetapi dikelola dengan produktif sehingga dapat menghasilkan produk unggulan. Kalau saya dari dulu memang sudah komitmen tidak satu jengkal pun lahan gambut boleh dialihfungsikan," tegas Gubernur Herman Deru.
BACA JUGA: Herman Deru Paparkan Capaian Pemprov Sumsel, dari Penurunan Stunting Hingga Tekan Kemiskinan
Sejak awal menjadi gubernur, Herman Deru mengaku cukup selektif dalam memilih investasi yang masuk di lahan gambut.
Dia menegaskan terus berkomitmen menjaga alam sebaik mungkin, terutama gambut mengingat banyak sekali manfaatnya.
"Tetapi apa mau dikata dengan yang sudah terjadi. Ke depan dengan adanya nomenklatur restorasi ini, paling tidak lahan gambut yang ada dipertahankan dan tidak dirusak," harap Gubernur Herman Deru.
Pada kesempatan itu, Gubernur Herman Deru meminta agar Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dapat memberikan modul atau bahan mengenai alternatif apa saja yang bisa dilakukan di lahan-lahan gambut agar lebih produktif.
"Perlu ada regulasi agar gambut yang ada dipertahankan dan tidak meluas lagi serta dapat memberikan kemaslahatan masyarakat sekitar," jelasnya.
Kepala BRGM Hartono melalui Deputi Konstruksi Operasi dan Pemeliharaan Tris Raditian mengatakan pihaknya sangat berterima kasih dan menyambut baik Pameran Hasil Produk Unggulan Restorasi Gambut yang digelar di Sumsel.
Menurut Tris, hal ini membuktikan bahwa upaya yang telah dilakukan bersama pada delapan tahun silam berjalan baik sehingga potensi gambut dapat dimanfaatkan tanpa merusak ekosistem.
Sesuai dengan tema tahun ini, Gambut Pulih Kesejahteraan Bangkit, Deputi BRGM mengapresiasi upaya Tim Restorasi Gambut Daerah dan semua pihak yang telah berupaya keras bersama mendukung percepatan restorasi gambut.
Diakuinya, sepanjang restorasi dilakukan, banyak sekali pembelajaran dan temuan di lapangan. Untuk itu pihaknya berharap kolaborasi semua pihak tetap dilakukan dan diperkuat bersama BRGM.
"Ke depan harapan kita semua pihak dapat tetap berkolaborasi dengan BRGM," ujarnya.
Dia berharap pameran ini sukses dan targetnya tidak hanya memperkenalkan dan memasarkan produk unggulan restorasi gambut saja, namun menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk dapat memgembangkan dan menjaga gambut.
Pameran sendiri diikuti 7 provinsi prioritas yakni, Sumsel, Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua.
Kegiatan ini juga diikuti oleh Dekranasda dan TP PKK Provinsi Sumsel.
Pameran tersebut digelar mulai 23-24 September 2023, memamerkan hasil produk unggulan restorasi gambut seperti kerajinan purun, minyak angin, madu, penganan kecil, kain dari pewarna tumbuhan di lahan gambut, kopi dan masih banyak lagi.
Untuk diketahui, gambut memiliki manfaat yang luar biasa, salah satunya adalah kemampuan menyimpan karbon dalam jumlah banyak.
Gambut mampu menampung hingga 30 persen jumlah karbon dunia agar tidak terlepas ke atmosfer.
Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa lahan gambut memiliki fungsi untuk mencegah perubahan iklim, bencana alam, hingga menjadi penunjang perekonomian masyarakat sekitar.
Hadir dalam kesempatan tersebut, antara lain Koordinator TRGD Provinsi Sumsel Dharna Dachlan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel diwakili Asisten Direktur Ekonomi Senior Perumusan Kekda Prov Sumsel, Ardian, serta bupati/wali kota. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi