jpnn.com, BANYUWANGI - Misteri identitas mayat perempuan yang hangus terbakar di kebun kelapa akhirnya terungkap.
Mayat tersebut dipastikan adalah Rosida anak dari pasangan Imam Romli dan Susiama. Korban tercatat sebagai warga lingkungan Papring, Kelurahan,Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
BACA JUGA: Tiga Pelaku Begal Sadis Ini Sering Menunggu Perempuan yang Berjalan Sendirian
Identitas itu didapatkan setelah tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur, melakukan proses autopsi dan identifikasi pada mayat korban.
Menurut Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin, dari hasil tim DVI yang mengungkap identitas korban melalui autopsi.
BACA JUGA: Seorang Perempuan Dibakar di Kebun Kelapa, Tak Ada yang Mengenali Jasadnya
”Berdasarkan hasil pemeriksaan tim labfor Polda Jawa Timur, salah satu penyebab korban meninggal adalah akibat kekurangan oksigen. Pada leher korban juga diketahui ada semacam memar," jelas Kombes Arman Asmara Syarifudin.
Kasus ini masih dikembangkan apakah ada dugaan pembunuhan berencana atau diawali dengan tindak kekerasan atau yang lainnya.
Sebelum tim labfor datang polisi sudah berkoordinasi dengan keluarga korban. Saat itu keluarga korban 2 hari sebelumnya sudah membuat laporan kehilangan keluarga, dan ditindaklanjuti dengan melakukan pencarian.
"Dan ini identik dengan apa yang dilaporkan keluarga korban, baik dari ciri luar maupun barang yang dikenakan si korban sendiri dan salah satunya gigi korban,” sambung Kombes Arman.
Proses penyelidikan akan lebih mengerucut pada orang-orang yang diduga melakukan tindak pidana pembunuhan ini.
"Sejauh ini polisi sudah memeriksa 4 orang saksi, tetapi penyelidikan masih belum sampai pada motif kejahatan tersebut," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Labfor Polda Jawa Timur dr Bambang Widhiatmoko SPF mengatakan kondisi mayat sudah hangus, sehingga tingkat kesulitan untuk melakukan pemeriksaan lebih tinggi.
"Korban mengalami luka bakar lebih dari 75 persen, selain kesesuaian gigi ada beberapa hal lain yang menguatkan mayat itu adalah Rosida," ujar dr Bambang. (yos/pojokpitu/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia