jpnn.com, JAYAPURA - Pentolan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Fabianus Sani yang tertangkap lantaran membeli amunisi ternyata pelaku pembunuhan seorang guru mengaji bernama Asep Saputra di Intan Jaya pada April 2021 lalu.
Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal ketika dihubungi, Kamis (9/6) pagi.
Kombes Kamal mengatakan saat ini Fabianus telah menjalani pemeriksaan oleh penyidik terkait kasus pembunuhan dan penjualan amunisi.
"Setelah ditangkap, kemarin sore langsung di terbangkan ke Nabire untuk pemeriksaan di sana," beber Kombes Kamal.
Diketahui Asep Saputra ditemukan tewas mengenaskan dengan luka bacok di tubuh.
Berdasarkan keterangan, ia tewas saat perjalanan menuju masjid untuk menunaikan salat subuh saat itu.
Dari hasil investigasi, pelaku pembunuh diduga kuat merupakan dai kelompok Sabinus Waker.
Selain itu, berbekal informasi dari Fabianus aparat gabungan berhasil menguak kasus penjualan amunisi yang dilakukan oknum anggota TNI AD Praka AKG.
Pengakuan Fabianus yang juga pelaku pembacokan guru mengaji, ia mendapatkan amunisi dengan cara dibeli dari Praka AKG melalui perantaranya Jhon Sondegau.
Berbekal keterangan Fabianus, aparat melakukan penyidikan dan menangkap Praka AKG dan Jhon Sondegau di sebuah rumah yang berada di Kampung Wandoga Distrik Intan Jaya, Selasa (7/6) sore.
Kapendam Kodam XVII cenderawasih Letkol Herman Taryaman ketika dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
Dia menyebutkan saat ini Praka AKG masih dalam pemeriksaan.
"Saat ditangkap Praka AKG sedang berada di rumah Jhon Sondegau," terangnya.
Dia pun menjelaskan Praka AKG merupakan Satgas Apter dari Yonif 743/PSY Dam IX/UDY.
"Diketahui amunisi yang dijual adalah munisi yang didapat dari peninggalan Satgas Yonif 501 yang diambil di Pos Holomama sebanyak 50 butir, namun baru dijual baru 10 butir," jelasnya
Dari hasil interogasi, Praka AKG mengaku telah menjual 10 butir amunisi kepada salah satu pentolan KKB berinisial JS
"Saya jual 10 butir, satu butir dihargai Rp.200 ribu," bebernya dalam video berdurasi 1 menit 51 detik.
Uang hasil penjualan pun diakui Praka AKG dipergunakan untuk makan bersama-sama rekan-rekannya.
"Baru satu kalau menjual dan uang dipakai makan-makan," terangnya.
Saat ditanyakan dari satuan mana Praka AKG mengaku merupakan anggota Satgas Apter Yonif 743.
"Siap Satgas Apter dari Yonif 743," cetusnya. (mcr30/jpnn)
BACA JUGA: Helikopter Mendarat Darurat di Mimika, 1 Balita Hilang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat Itu Kondisi Pesawat yang Diberondong KKB Pimpinan Egianus Kogoya
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Muhammad Cholid Ridwan Abubakar Sangaji