Sebagaimana dikutip dari BBC, Selasa (30/10), warna dari alat uji akan berubah untuk menandakan hasil positif atau negatif. Temuan para ilmuan dari Impercial College di London ini dapat membantu pengujian HIV dan penyakit-penyakit lainnya di berbagai belahan dunia dimana metode pengujian lain dinilai terlalu mahal.
Meski purwarupa alat ini masih memerlukan pengujian lebih lanjut, alat uji ini dapat mengkonfigurasi tanda unik sebuah penyakit atau virus, seperti protein yang ditemukan di permukaan HIV. Jika penanda itu hadir, maka reaksi kimianya akan berubah. Alat pun akan menunjukkan warna biru jika positif dan merah jika negatif.Yang menarik lagi, melalui teknologi sederhana ini memungkinkan hasil tes dilihat dengan mata telanjang.
"Metode ini sebaiknya digunakan ketika kehadiran molekul target dalam konsentrasi rendah dapat meningkatkan diagnosa penyakit," ujar Prof Molly Stevens.
Misalnya, untuk mendeteksi beberapa molekul pada konsentrasi ultra rendah untuk menguji adanya kanker setelah pengangkatan tumor. Tes tersebut juga dapat membantu diagnosa pasien yang terinfeksi HIV jika virusnya terlalu rendah untuk dideteksi dengan metode biasa.
Tes awal menunjukkan bahwa kehadiran penanda virus HIV dan kanker prostat bisa terdeteksi. Namun uji coba dalam skala lebih luas dibutuhkan sebelum alat ini dapat digunakan secara klinis. Para ilmuan pun berharap desain mereka dapat 10 kali lebih murah dari tes biasa melalui laboratorium. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Ayat Alquran dalam Situs Judi Euromillions
Redaktur : Tim Redaksi