jpnn.com - BONDOWOSO – DPRD Bondowoso menggelar tes urine dan darah dadakan, Selasa (14/6). Hasilnya, urine anggota dewan dari fraksi PDI Perjuangan berinisial ES positif mengandung zat benzodiazepine.
Tes urine itu memang dilakukan sangat mendadak. Meski begitu, pimpinan dewan sudah menyiapkannya bersama Dinas Kesehatan Bondowos. Karena itu, saat rapat paripurna digelar, petugas dinas kesehatan mempersiapkan segala keperluan tes.
BACA JUGA: SPG Dijual ke Pria Hidung Belang, Tarifnya Segini
Nah, di penghujung rapat, pimpinan dewan mengumumkan adanya tes. Sebanyak 45 anggota dewan pun semuanya akhirnya mengikuti tes tersebut. Ada tujuh indikator dalam tes untuk mendeteksi narkoba.
Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso Muhammad Imron menyebut tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa yang bersangkutan menggunakan narkoba.
BACA JUGA: Di Tempat ini, 27 Warga Terjangkit Flu Singapura
“Bisa jadi tester itu mengarah pada obat yang diresepkan dokter, sebab narkoba itu juga merupakan salah satu bahan obat, hanya saya yang menentukan dosisnya adalah ahli kesehatan,” katanya.
Pihak dinas kesehatan disebutnya akan meminta keterangan ES terlebih dahulu. Sebab, Imron menjelaskan bisa jadi zat benzodiazepine tersebut berasal dari obat yang sesuai resep dokter.
BACA JUGA: Ibu, Maafkan Semua Kesalahan Saya karena Minum Racun
“Salah satu yang bisa memperkuat adalah resep dokter atau keterangan apotik, kalau keterangan kadaluarsa atau mengada-ada, kan bisa dideteksi dari tanggal dikeluarkannya,” jelasnya.
Sementara Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir menuturkan, tes urine itu dilaksanakan dengan tanpa memberitahukan kepada seluruh anggota. Dia sengaja tidak memberitahukan agar tidak ada persiapan terlebih dahulu. “
Memang sengaja tanpa pemberitahuan. Kalau mau berperang terhadap narkoba, harus dimulai dari diri sendiri. Jangan sampai kita berperang hanya bisa ngomong,” tujarnya.. (hud/dwi/wah/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Merinding! Siswi Korban Pencabulan Kirim Surat Terbuka untuk Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi