jpnn.com, SHANGHAI - Produsen mobil listrik Tesla baru saja merampungkan pabrik terbesarnya di Shanghai, Tiongkok. Pabrik yang disebut sebagai Tesla Gigafactory itu bakal menjadi fasilitas produksi utama di luar AS dan diperkirakan mulai beroperasi pada tahun ini.
Penyelesaian Gigafactory tersebut ditunjukkan dalam seremonial penandatanganan berbagai proyek kendaraan cerdas berbasis elektronik di Kawasan Khusus Percontohan Perdagangan Bebas China (PFTZ) di Lingang, Shanghai, Jumat (27/9).
BACA JUGA: Tesla Model 3 Jadi Mobil Listrik ke-2 Diganjar Top Safety Pick Award
Dalam acara tersebut, Tesla menjelaskan bahwa bangunan utama pabrik senilai Rp 99,3 triliun tersebut sudah rampung. Fasilitas perakitan dan pengecatan sudah siap dioperasikan.
Melalui akun Twitternya, CEO Tesla Elon Musk mengatakan bahwa perusahaannya akan membentuk tim besar di Tiongkok. Tim tersebut rencananya bakal fokus pada piranti lunak dan keras mobil-mobil Tesla.
BACA JUGA: Hotman Paris Hingga Blue Bird Incar Tesla Model 3
Dalam iklan yang diunggah di akun resmi Wechat pada 2 September lalu, perusahaan tersebut membuka lowongan kerja untuk mengisi delapan job teknis di Tiongkok.
Wakil Direktur Global Tesla Tao Lin mengatakan bahwa perusahaannya hanya membutuhkan waktu enam bulan sejak penandatanganan kontrak dengan Pemerintah Kota Shanghai pada Juli 2018 untuk memulai peletakan batu pertama di Lingang. Tesla Gigafactory diprediksi mulai memproduksi mobil pertamanya pada akhir tahun ini.
BACA JUGA: Mobil Tesla Segera Dipasangkan Netflix dan Youtube
Pada Kamis (26/9), otoritas di Lingang itu menandatangani perjanjian 24 proyek kendaraan cerdas berbasis elektrik yang meliputi manufaktur, aplikasi, servis, dan fungsional dengan total investasi 8 miliar yuan (Rp 15,9 triliun).
Wakil Direktur PFTZ Lingang Zhu Zhisong mengatakan bahwa kluster industri kendaraan cerdas berbasis elektrik itu sudah terwujud.
Pemerintah lokal memilih proyek-proyek yang lebih inovatif berdaya guna terhadap riset ilmiah dan berprospek industri aplikatif bagi semua lini sehingga terciptalah kluster industri mobil listrik yang berpengaruh secara global, demikian Zhu.
Salah satu data menunjukkan bahwa produsen mobil dan suku cadang di Lingang telah menghasilkan 38 miliar yuan (Rp 75,5 triliun) pada tahun lalu. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil