Test Ride Honda ADV 150 di Bali: Otomatis Romantis

Selasa, 13 Agustus 2019 – 14:44 WIB
Test ride Honda ADV 150 di Bali. Foto: Ist

jpnn.com, BALI - Kehadiran Honda ADV 150 di Indonesia terbilang spesial, terutama di kelas skutik 150 cc. Buktinya, skutik bergaya adventure ini langsung menjadi perbincangan (trending) di media sosial tanah air. Ini berkat konsep dan desainnya yang benar-benar baru di kelasnya.

Kesempatan mencicipi Honda ADV 150 jelas tidak kami lewatkan, apalagi lokasi pengujiannya tidak kalah ikonik sebagai kota paling masyhur di mata  dunia, yakni Bali.

BACA JUGA: Honda Indonesia Kembali Recall 7330 Unit, Cek Mobil Kamu!

BACA JUGA: Bali Ditarget Bisa Jualan 1.000 Unit Honda ADV 150 per Bulan

Tantangan selanjutnya, apakah Honda ADV 150 mampu melambungkan namanya setinggi popularitas Pulau Dewata?

BACA JUGA: Bali Ditarget Bisa Jualan 1.000 Unit Honda ADV 150 per Bulan

Paling tidak, bisa membantu penjualan Honda PCX di kelas skutik 150 cc di Bali, yang saat ini tergerus Yamaha Nmax.

BACA JUGA: Honda ADV 150 Tantang Jurnalis Jelajahi Keindahan Bali Sejauh 254 Km

Desain
Mengadopsi gaya tampilan kakak besarnya - Honda X-ADV 750 cc. ADV 150 jelas kental nuansa agresif, lampu utama tajam serta tarikan garis bodi yang tegas.

Walaupun diakui, basis rangka dan mesin diambil dari saudara tuanya, skuter perkotaan - Honda PCX.

Menyesuaikan konsep utama, ground clererance dibuat lebih tinggi 28 mm dibanding PCX, menjadi 165 mm.

Imbasnya, kami dengan tinggi 172 cm saat duduk di jok berundak tidak cukup sempurna menapak tetapi juga tidak lantas jinjit. Secara dimensi, ADV 150 dirancang lebih lebar, panjang dan jangkung dibanding PCX.

Menguatkan kesan utama, setang memanjang jenis fatbar (baplang) membuat tampilan Honda ADV 150 makin terasa skutik penjelajah, juga secara fungsi cukup baik menunjang kenyamanan pengendaraan jauh (touring).

Selain itu, digital panel meter ADV 150 berbentuk kotak membuat kesan modern dan terbilang sangat lengkap, mulai dari informasi speedometer, jam, tanggal, baterai (aki), konsumsi BBM, dan lainnya. Sayangnya, ketika di cuaca terik, informasi kurang jelas terbaca.

Impresi
Pengujian yang ditawarkan AHM dibalut dalam kegiatan World Premiere Riding Experience. Bersama puluhan jurnalis, tim JPNN ditantang menyusuri keindahan Pulau Dewata.

Tak ayal, berbagai medan jalan disajikan sepanjang rute sejauh ratusan kilometer. Dibekali mesin 150 cc, 1-silinder, SOHC, PGMFI, menghasilkan tenaga 14,6 Hp dan torsi 13,8 Nm. Di atas kertas, perjalanan dalam kota selayaknya mudah dilalui.

Hasilnya pun cukup mulus, apalagi bodi kompak ditunjang setang baplang yang tidak terlalu panjang (proporsional) membuat kekhawatiran saat membelah kemacetan hilang.

Tantangan lebih dimulai sejak pemberhentian pertama kami di Jatiluwih kemudian menuju dataran tinggi - Kintamani. Tidak sekadar trek yang meliuk-liuk tetapi juga dibarengi jalan menanjak.

Sebelum bicara performa, kenyamanan berkendara di jalan yang kurang mulus terbilang baik dari apa yang ditawarkan Honda ADV 150. 

Memang, jika Anda mencobanya sekilas akan langsung beranggapan paket suspensi skutik adventure ini cukup keras. Namun sejatinya, setelan suspensi ADV 150 berada di tengah, tidak keras juga tidak lembut.

Apalagi paket suspensi tipe ganda memberikan kemudahan dalam penanganan juga memberikan keseimbangan lebih baik saat meredam benturan.

Kenapa kesannya keras? Karena jok terutama bahan pelapisnya memang terbilang kaku, sehingga rasa keras di pantat mudah terasa.

BACA JUGA: Belum Sebulan, Honda ADV 150 Sudah Terpesan 8.000 Unit

Performa

Karakter performa yang masih sama dengan PCX harus diakui membuat Honda ADV 150 terbilang lembut. Respons pedal gas (throttle) yang cukup halus cocok untuk memudahkan penanganan saat bermanuver di trek meliuk yang lengang, sebab setang fatbar memiliki karakter berbeda dengan jenis setang jepit.

Hanya saja, jangan coba-coba Anda menyalip saat ditikungan kecuali dengan perhitungan yang tepat, apalagi tikungan menanjak.

Honda ADV 150 terbilang lembut meladeni kemauan pengendaraan yang meletup-letup. Tendangan tenaga yang kami inginkan memang tidak diberikan secara kontan, butuh sedikit sabar.

Kendati demikian, hikmahnya ialah kami lebih leluasa menikmati panorama indah jalur Jatiluwih menuju Kintamani. Pegunungan, pohon rindang hingga hamparan sawah hijau mampu menggugah rasa. Apalagi hawa dingin yang meringsut dari celah jaket makin membuat romantis perjalanan kami kali ini. (mg8/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Sebulan, Honda ADV 150 Sudah Terpesan 8.000 Unit


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler