Test Ride Honda PCX: 160 Km Menembus Batas Kebiasaan

Jumat, 23 November 2018 – 19:42 WIB
Saat JPNN.com menjajal Honda PCX 150 dengan rute Tasikmalaya menuju Pangandaran. Foto: Ist

jpnn.com, PANGANDARAN - Dalam kesempatan spesial satu dekade Honda Bikers Day 2018 di Pangandaran, Jawa Barat, JPNN.com berkesempatan menyiksa Honda PCX 150 produksi lokal secara langsung sejauh 160 km, untuk pertama kali.

Rute yang diambil dari Tasikmalaya via Cipatujah menuju pantai Lapang Katapang Doyong, Pangandaran.

BACA JUGA: Honda Bangun Kemandirian SMK Lewat Bengkel Mitra AHASS

Tidak bisa dipungkiri, mulai dari menembus kesibukan kota, jalan berkelok dan naik-turun khas jalur selatan Pulau Jawa, jelas menawarkan impresi berkendara yang beragam. Bikin penasaran.

Optimalisasi Berkendara
Penguji berpostur tubuh dengan tinggi 172 cm yang paling diperhitungkan pertama ialah posisi berkendara dan kenyamanannya, apalagi menempuh perjalanan jauh ratusan kilometer.

BACA JUGA: Songsong 2019, Berikut Tantangan Bagi Astra Honda Motor

Posisi riding Honda PCX 150 kami rasa ergonomis. Terutama ruang istirahat kaki (ruang selonjoran) jadi nilai tambah tersendiri.

Walaupun kaki tidak sepenuhnya bisa lurus saat duduk dimundurkan, tapi itu sudah cukup. Jok lebar khas skuter matik (Skutik) premium dengan gundukan juga menyempurnakan kenyamanan saat berkendara. Termasuk desain setang dengan radius putar yang memudahkan kami bermanuver di kepadatan Kota Tasikmalaya.

BACA JUGA: Touring 160 Km ke Honda Bikers Day Satu Dekade, Spesial Kah?


Saat JPNN.com menjajal Honda PCX 150 dengan rute Tasikmalaya menuju Pangandaran.

Performa mesin
Selepas dari Kota Tasikmalaya, kami mulai memasuki wilayah Sukaraja. Di sini, kondisi jalan mulai menantang. Jika sebelumnya kepadatan kota, kini jalan berliku dengan kombinasi menurun dan menanjak menyambut kami.

Tentu performa mesin 149,3 cc SOHC 4-langkah bertenaga 14,7PS pada 8.500 rpm dan torsi 13,2 Nm pada 6.500 rpm, diuji di sini.

Soal akselerasi awal, kami rasa cukup bagi skutik gambot dengan berat kosong 132 kg itu. Terus dibejek di antara jalur Sukaraja-Cibalong sampai Cipatujah, tenaga yang dialirkan pun tak tersendat bahkan saat menanjak plus berbelok.

Hanya saja saat menggeber di lintasan lurus dan kosong, ketika putaran mesin tinggi responnya tidak segalak seperti di awal, namun kami sempat membukukan kecepatan maksimum hingga 112 kpj, tanpa getar. Sensasinya sangat menyenangkan.

Handling dan Suspensi
Selain performa mesin, kemampuan handling Honda PCX 150 saat menuju pemberhentian pertama di Cipatujah dengan jalan keriting menjadi media uji paling pas atau mungkin di luar batas kebiasaan.

Posisi dan desain setang serta rangka bodi double cradle yang rigid memberikan hasil positif terhadap kemampuan handling skutik berbanderol mulai Rp 27,8 juta itu.

Jalan berlubang di sepanjang trek selatan Pulau Jawa tak bisa dihindari, walaupun kini sudah semakin baik karena lebih banyak jalan mulus dibanding berlubang. Suspensi teleskopik (depan) dan twin (belakang) di PCX membuat berkendara kami tetap lembut.

Fitur
Sebagai skutik premium, Honda PCX 150 terbilang mumpuni. Sudah menganut sistem keyless, ABS, speedometer digital dan bagasi luas sangat menunjang berkendara jauh. termasuk lampu hazard atau Emergency Stop Signal (ESS).

Kesimpulan
Bicara posisi berkendara, handling dan manuver, Honda PCX 150 sangat bisa diandalkan. Sementara akselerasinya merata sejak putaran bawah hingga menengah. Kami dengan nyaman mencoba berbagai karakter berkendara, baik santai, moderat maupun agresif. (mg8/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsep Honda CRF450L Rally Diam-diam Goda EICMA 2018


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler