TGB: Pemilu Harus Menyuarakan Kebersamaan

Minggu, 24 Maret 2019 – 00:10 WIB
TGB Zainul Majdi. Foto: Humas for Lombok Post

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengatakan, pemilihan umum bukan medan perang.

Menurut dia, pemilu merupakan sebuah proses dari negara demokrasi yang harus dilalui dengan kebersamaan dan kegembiraan.

BACA JUGA: Pesan Zulkifli Hasan untuk Para Mubalig Jelang Pemilu

"Pemilu harus menawarkan dan menghadirkan semangat dan menyuarakan kebersamaan," kata TGB setelah kegiatan tablig akbar yang digelar Komunitas Alumni ITB untuk Jokowi (AIWI) di Gedung Manggala Wanabhakti, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (23/3).

TGB menambahkan, persaingan politik harus dimaknai sebagai langkah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dengan mengedepankan visi dan program.

BACA JUGA: Kapuspen Kemendagri Bahtiar: Partisipasi Masyarakat Kunci Kesuksesan Pemilu

Dalam kesempatan itu, TGB pun menyinggung adanya ungkapan "perwakilan ulama" yang terus didengungkan pihak tertentu untuk meraih simpati masyarakat.

Padahal, menurut dia, ulama adalah orang yang ahli dalam keislaman yang tidak hanya teruji dalam bidang ilmu keislamannya, tetapu juga integritasnya untuk mendakwahkan Islam yang baik.

BACA JUGA: Wiranto: Pemilu Tidak Harus Berseteru

"Tiba-tiba ulama itu dipersempit. Dianggap yang ulama benar-benar adalah ulama yang memiliki satu visi dan misi dengannya. Itu yang membingungkan masyarakat," ucap TGB.

TGB pun mengajak semua pihak untuk tidak membajak kata-kata atau istilah agama, termasuk kata-kata "ulama" untuk kepentingan politik.

Menurut TGB, khazanah keberagaman masyarakat Indonesia adalah aset yang paling mahal. Karena itu, konteks Islam harus digunakan secara benar dan proporsional.

"NKRI sebagai wadah. Sekali hancur, maka umat hancur. Coba lihat di Suriah, terlunta-lunta karena wadahnya lenyap, yakni sebagai kesatuan bangsa. Mari, jangan perkuat kepentingan subjektif kita dalam idiom-idiom yang berlebihan," ujar TGB.

Dia menambahkan, siapa pun yang memenangi Pilpres 2019 sejatinya merupakan kemenangan bagi Indonesia.

"Ini bukan perang, bukan Armageddon, bukan perang akhir zaman. Itu idiom yang terlalu berbahaya," kata TGB. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas! Isu Politik Identitas Panaskan Pemilu dan Pilpres 2019


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler