jpnn.com, JAKARTA - Nama Tuan Guru Bajang M Zainul Majdi makin diperhitungkan dalam percaturan politik nasional menjelang Pilpres 2019. Sosok Gubernur NTB yang karib disapa TGB itu sering disebut dalam berbagai rilis lembaga survei.
Political Communication (PolcoMM) Institute adalah salah satu lembaga survei yang merilis elektabilitas TGB. Hasil riset yang menyasar 1.200 responden itu disampaikan Minggu (25/3) di salah satu hotel di bilangan Cikini, Jakarta.
BACA JUGA: Zulkifli Hasan dan Habib Rizieq Diadu pakai Editan Berita
Dalam survei tersebut, responden ditanya siapa calon presiden (capres) yang akan dipilih pada Pilpres 2019? Joko Widodo menduduki peringkat pertama dengan angka 49,08 persen, Prabowo Subianto 29,67 persen, Gatot Nurmantyo 3,5 persen, dan peringkat keempat TGB Zainul Majdi sebesar 1,75 persen.
Begitu juga ketika responden ditanya siapa capres yang akan dipilih jika pilpres digelar hari ini? Mayoritas masyarakat memilih Jokowi sebesar 51,83 persen, Prabowo 31,42 persen, Gatot Nurmantyo 3,2 persen, dan TGB Zainul Majdi 2,00 persen. ”TGB bersaing dengan Gatot,” terang Heri Budianto, direktur eksekutif PolcoMM.
BACA JUGA: Nama Anies Masuk jadi Capres, Begini Tanggapan Bang Lulung
Bukan hanya itu. TGB juga muncul sebagai kandidat capres poros ketiga. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meraih suara 21,00 persen, Zulkifli Hasan 15,33 persen, Gatot Nurmantyo 12,33 persen, Mahfud MD 10,25 persen, Muhaimin Iskandar 9,42 persen, Anies Baswedan 8,33 persen, dan TGB Zainul Majdi 8,25 persen.
Poros ketiga akan terbentuk dengan asumsi didukung Partai Demokrat, PAN, dan PKB. Poros kedua diusung Partai Gerindra dan PKS dengan Prabowo Subianto sebagai capres serta poros pertama diusung lima partai: PDIP, PPP, Partai Hanura, Partai Nasdem, dan Partai Golkar.
BACA JUGA: Alasan Utama Anies â Gatot Paling Layak Dampingi Prabowo
Nasyirul Falah Amru, anggota DPR dari Fraksi PDIP, mengatakan bahwa pihaknya mencermati semua tokoh yang sekarang disebut-sebut sebagai capres maupun cawapres. ”TGB juga kami cermati,” terang dia.
Namun, pihaknya belum menjalin komunikasi langsung dengan politikus yang menempuh pendidikan S-1 sampai S-3 di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir itu.
Menurut anggota Badan Pemenangan (BP) Pemilu DPP PDIP itu, partainya akan melihat siapa saja yang menyodorkan nama cawapres. Misalnya, PKB yang mengusulkan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar, sebagai cawapres dan PPP yang menginginkan M. Romahurmuziy sebagai cawapres.
Dia mengatakan, Partai Demokrat yang menjadi tempat bernaung TGB juga belum menyodorkan usulan nama cawapres. Yang jelas, kata Falah, partainya siap menjalin komunikasi dengan semua partai. ”Pemilu itu bukan untuk menang-menangan, tapi untuk mewujudkan demokrasi yang baik dan membangun bangsa lebih baik,” urai dia.
Figur TGB juga masuk radar Partai Gerindra. Sodik Mudjahid, anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, menyatakan bahwa TGB memiliki kans menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Nama TGB dipertimbangkan di antara sejumlah nama lain. ”Beliau (TGB) bagian dari nama-nama yang tengah dibahas,” ujar ketua DPP Partai Gerindra itu.
Meski demikian, Sodik tidak ingin mengungkapkan kapan Partai Gerindra mengumumkan nama cawapres untuk Prabowo. Menurut Sodik, isu cawapres menjadi isu penting sehingga waktu juga menjadi faktor krusial dalam penentuan figur. ”Kalau itu sensitif,” ujarnya. (lum/bay/c10/oni)
Tentang TGB
Lahir di Pancor, Selong, Lombok Timur, NTB, pada 31 Mei 1972
Cucu TGH M. Zainuddin Abdul Madjid, pendiri Nahdlatul Wathan yang juga pahlawan nasional
Meraih gelar S-1, S-2, dan S-3 di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir
Meraih gelar doktor dengan predikat Martabah El-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba atau summa cum laude
Dikenal sebagai penghafal Alquran 30 juz
Karier Politik dan Organisasi
Anggota DPR dari PBB (2004–2009)
Ketua DPD Partai Demokrat NTB (2012–2017)
Gubernur NTB dua periode (2008–2013 dan 2013–2018)
Ketua Dewan Tanfidziyah PB Nahdlatul Wathan (2016–2021)
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar Cabang Indonesia (2017–2021)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Amien Tak Sentral Lagi, Sangat Mungkin PAN Ikut Usung Jokowi
Redaktur & Reporter : Adek