JAKARTA - Thailand yang tersohor sektor industri otomotifnya ternyata menghadapi persoalan yang serius mengenai kurangnya pasokan besi dan baja. Karena itu, Asosiasi Industri Pendukung Thailand atau The Thai Alliance For Supporting Industries Association (ASIA) mengundang pengusaha Indonesia untuk memasok bahan baku besi dan baja dalam jumlah yang besar.
"Kami pasti memiliki masalah masing-masing yang harus diselesaikan. Di Thailand, bahan baja kami hampir 100 persen masih impor. Padahal, kebutuhan kami besar. Ini bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk menyuplai baja ke Thailand. Sebab, saya dengar Indonesia memiliki industri baja yang kuat. Barangkali mereka bisa berekspansi ke negara kami," ujar President ASIA Viroj Sirithanasart kemarin (25/9).
Dia berpendapat, di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) mulai akhir 2015 nanti bisa dijadikan momen yang baik bagi industri besi dan baja Indonesia untuk memperluas pangsa ekspor ke Thailand. Meski masih bergantung bahan baku baja impor, dia mengaku bahwa industri pendukung manufaktur Thailand sangat kuat. Buktinya, kandungan lokal produk manufaktur Thailand sangat tinggi. "Sekitar 80-90 persen komponen dipasok dari dalam negeri," katanya.
Hanya beberapa komponen utama yang menjadi jantung suatu produk manufaktur yang masih harus diimpor. Namun, dia menilai, hal itu terjadi karena investor asing sengaja menutup diri untuk mentransfer produk-produk yang berteknologi tinggi. (wir/c22/agm)
BACA JUGA: BRI Sabet Penghargaan The Best Domestic Bank 2014
BACA ARTIKEL LAINNYA... BCA Turunkan Bunga KPR
Redaktur : Tim Redaksi