The Brandals Rilis Ulang Album Debut

Senin, 19 Oktober 2020 – 10:06 WIB
The Brandals. Foto: Lamunai Records

jpnn.com, JAKARTA - Band rock kenamaan asal Jakarta, The Brandals merilis ulang album debut mereka yang diluncurkan pada 2003 silam.

Setelah 17 tahun berlalu, album bertajuk The Brandals itu kini dirilis dalam format piringan hitam atau vinyl.

BACA JUGA: The Brandals dan Goodnight Electric yang Selalu Memikat

Pentolan The Brandals, Eka Annash mengatakan bahwa ide meluncurkan ulang album debut ini sebenarnya sudah muncul sejak delapan tahun lalu.

"Wacana perilisan album ini sudah menjadi isu sejak 8 tahun lalu, di saat 'trend' reproduksi piringan hitam kembali ke puncak kejayannya di seluruh dunia. Pendekatan dari berbagai label rekaman sudah dilalui. Hingga pada 2019 label muda Lamunai Records berani mengambil alih untuk meluncurkan album ini," kata Eka Annash kepada jpnn.com, baru-baru ini.

BACA JUGA: NOAH Salurkan Bantuan Rp700 Juta untuk Kru Band Indonesia

Pihak Lamunai Records mengatakan tidak mudah merilis ulang sebuah album dari katalog lama, seperti album debut The Brandals.

Apalagi album tersebut kini dibuat ke dalam format piringan hitam.

"Berbagai hambatan sering ditemui, dari isu kepemilikan master, hak cipta, dan lainnya. Hingga kebiasaan klasik mendapat arsip master yang layak karena tidak pernah disimpan," ujar Johnny T dari Lamunai Records.

Album debut The Brandals tersebut sudah resmi dirilis pada pertengahan Oktober 2020 ini.

Penggemar diberi 2 pilihan kemasan yakni Deluxe dan Regular. Berisikan 10 lagu orisinil dengan 1 lagu bonus yaitu, Ain’t Nobody’s Bitch.

Termasuk, poster baru dan orisinil, cover desain ulang dari ilustrator berbakat Ahmad Rizzali. Ditambah sisipan booklet 8 halaman yang berisikan foto, lirik, dan album notes yang ditulis pengamat musik Reno Nismara untuk menambah nostalgia.

Sekadar informasi, album debut The Brandals dirilis pertama kali dalam format kaset pita oleh Sirkus Records pada 2003. Selanjutnya dalam format cakram padat oleh Aksara Records pada 2006 lalu. (ded/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler