The Daddies Kehilangan Peluang Raih Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020

Jumat, 30 Juli 2021 – 18:51 WIB
THE DADDIES: Hendra Setiawan (kanan) dan Mohammad Ahsan. Foto: diambil dari Badminton Indonesia

jpnn.com, TOKYO - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan harus menghentikan mimpi mereka untuk meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, Jumat (30/7).

Pada pertandingan di Musashino Forest Sports Plaza itu, pasangan berjuluk The Daddies itu harus rela menelan kekalahan dari wakil Taiwan Lee Yang/Wang Chi-Lin di semifinal.

BACA JUGA: Sayang, Perjuangan The Daddies Terhenti di Semifinal Tokyo 2020

Daddies kalah dalam dua gim langsung yang berakhir dengan skor 11-21 dan 10-21.

Pada awal pertandingan, Daddies menunjukkan keunggulan lewat perolehan angka 3-0 tapi kemudian wakil Taiwan mengejar dua poin untuk mempersempit ketertinggalan.

BACA JUGA: Mundur dari Olimpiade Tokyo 2020, Begini Curhatan Simone Biles...

Kemudian, Daddies melakukan beberapa kesalahan yang membuat Lee/Wang menyamakan kedudukan 5-5.

Dengan cepat, Lee/Wang membalik keadaan menjadi 8-6. Kedua pasangan itu saling meraih poin, tapi Lee/Wang berhasil menjaga keunggulan mereka hingga menutup interval pertama, 11-8.

Selepas jeda, Lee/Wang bermain dengan cukup merepotkan bagi Daddies sehingga keunggulan semakin jauh 17-8. Gim pertama pun berakhir 21-11 untuk keunggulan pasangan Taiwan.

Gim kedua berlangsung panas dengan kedua pasangan saling mengejar angka. Meski begitu, Lee/Wang berhasil unggul 8-5.

Lee/Wang semakin menekan pasangan nomor dua di dunia berdasarkan data BWF itu. Wakil Taiwan akhirnya menutup interval gim kedua dengan skor 11-6.

Setelah itu, Lee/Wang terus menambah poin mereka dengan pukulan-pukulan yang tepat sasaran. Permainan mereka membuat Daddies tak mampu mengejar ketertinggalan. Lee/Wang menutup pertandingan dengan keunggulan 21-10.

Dengan kekalahan ini, Daddies tidak bisa melanjutkan perjalanannya menuju final Olimpiade Tokyo 2020.

Meski begitu, mereka masih berkesempatan untuk meraih medali perunggu. (mcr9/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler