The Fed Tahan Suku Bunga Acuan, Asyik Kurs Rupiah Melaju Kamis Ini

Kamis, 18 Maret 2021 – 11:51 WIB
Kurs rupiah meningkat ditopang keputusan The Fed. Foto: Ricardo/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi (18/3) mampu menguat.

Pada pukul 09.32 WIB, rupiah bergerak menguat 35 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.393 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.428.

BACA JUGA: Kurs Rupiah Melempem Selasa Sore, Bagaimana Besok?

Analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail menyatakan, rupiah menguat ditopang keputusan bank sentral Amerika Serikat, The Fed menahan suku bunga acuan.

Di samping itu, kata dia, melemahnya indeks USD dan turunnya imbal hasil (yield) obligasi AS kemungkinan akan mendorong penguatan rupiah.

BACA JUGA: Setelah Terseok-seok, Kurs Rupiah Jumat Pagi Bergerak Menguat 33 Poin

"Yield US treasury 10 tahun kemungkinan turun ke level 1,6 persen. Keputusan The Fed untuk tetap melanjutkan tingkat suku bunga rendah dan program pembelian surat utang di tengah kenaikan pertumbuhan ekonomi, kemungkinan akan meredakan tekanan naiknya yield US treasury," ujar Ahmad dalam kajiannya, di Jakarta, Kamis.

Ahmad menyebutkan, The Fed juga berjanji akan terus melakukan program pembelian surat utang setiap bulan sebesar USD 120 miliar.

BACA JUGA: Pekan Ini, Rupiah hingga Investasi Masih Dibayangi Sentimen Stimulus Ekonomi AS

Kebijakan tersebut, sambung dia, kemungkinan akan meredakan kenaikan imbal hasil obligasi AS yang meningkat selama tiga bulan terakhir.

Ahmad juga mengatakan, berdasarkan pernyataan Powell yang menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada 2021 akan memicu inflasi. Seperti diketahui, proyeksi ekonomi AS menjadi 6,5 persen dari sebelumnya 4,2 persen.

Kendati demikian, Powell berjanji untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga rendah.

Sementara itu, indeks USD kemungkinan melemah ke level 91 hari ini di tengah turunnya data housing starts AS Februari sebesar minus 10,3 persen (mom) dibandingkan sebelumnya sebesar minus 5,1 persen (mom).

"Kenaikan yield US treasury selama tiga bulan terakhir kemungkinan akan menahan perbaikan sektor properti di AS. Berlanjutnya program pengembalian surat utang oleh The Fed kemungkinan menekan USD terhadap mata uang kuat dunia lainnya," kata Ahmad.

Dari domestik, Bank Indonesia yang diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate hari ini sebesar 3,5 persen untuk menjaga stabilitas rupiah di tengah tren kenaikan imbal hasil obligasi AS.

Nilai tukar rupiah terhadap USD dengan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) diperkirakan menguat ke level Rp 14.350 per USD.

Pada Rabu (17/3/2021) lalu, rupiah ditutup melemah 18 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp 14.428 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.410 USD. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler