jpnn.com - Siapa yang pernah merasakan peliknya jatuh cinta kepada sahabat? Terlebih jika sang sahabat tidak juga ngeh meski sudah dihujani ribuan kode. Nah, The Rain mengajakmu menyiapkan rencana berbahaya.
Pertaruhannya besar, memang. Jika gagal, risikonya bukan cuma kehilangan cinta, tapi juga sahabat. Namun, kalau tidak dicoba, bagaimana bisa tahu jawabannya?
BACA JUGA: Dari Bangku Taman, The Rain Susun Rencana Berbahaya
Premis itu menjadi ide lagu terbaru The Rain. Lucunya, pembuatan lagu berangkat dari judul lebih dulu. Yakni, Rencana Berbahaya.
’’Kami ingin menulis lirik yang membuat orang mudah merasa terhubung dengan lagunya,’’ papar Indra Prasta, vokalis The Rain, saat menghadiri acara ulang tahun ke-69 Jawa Pos di Graha Pena Jakarta kemarin (2/7).
’’Bahasanya lugas, tetapi menggunakan frasa yang mungkin tidak lazim digunakan seperti barisan para mantan atau gagal bersembunyi,’’ imbuhnya.
Band yang terbentuk di Jogjakarta 17 tahun lalu tersebut menemukan frasa rencana berbahaya. Lagunya berkisah tentang misi ’’sederhana’’ yang risikonya tidak sederhana.
Pembuatan lirik dan lagu mentahnya dalam sehari sudah jadi. Tapi, butuh waktu lama untuk menggarap aransemen. ’’Sekitar tiga bulan karena membuat lagu yang anthemic itu tricky, susah-susah gampang,’’ jelas Indra.
Rencana Berbahaya mengalami bongkar pasang aransemen hingga akhirnya dirilis kali pertama di radio-radio pada 17 Mei lalu. Melalui tagar #hanyadiradio, The Rain punya misi untuk menghidupkan kembali kebiasaan mendengar radio dan mengenal lagu-lagu baru melalui radio. Baru sepekan kemudian masuk ke YouTube dan platform streaming musik.
Klip musiknya juga telah dibuat. Menyuguhkan konsep seperti film pendek yang ceritanya dikerjakan sendiri oleh The Rain. Mengisahkan Jono dan Mira yang telah lama bersahabat. Jono mencintai Mira. Namun, sahabatnya itu seperti tidak menangkap isyarat yang Jono lontarkan. Jono pun menyiapkan rencana berbahaya. Yaitu, bukan saja menyatakan cinta, tapi langsung melamar kepada ayah Mira.
Sebelumnya, band yang terdiri atas Indra (vokal, gitar), Aang Anggoro (drum), Ipul Bahri (bas) serta Iwan Tanda (gitar, vokal) tersebut sukses membuat trilogi lagu yang jadi soundtrack hidup banyak orang. Yakni, Terlatih Patah Hati, Gagal Bersembunyi, dan Penawar Letih. Semuanya tak hanya mengena di hati fans, tapi juga sukses secara komersial. (nor/c22/na)
Redaktur & Reporter : Adil