The Shonet Meluncurkan Program Social Commerce

Rabu, 26 Agustus 2020 – 05:46 WIB
Platform program social commerce. Foto: The Shonet

jpnn.com - Demi mendorong produktivitas di tengah pandemi Covid-19 agar tetap bertahan, The Shonet perusahaan berbasis internet meluncurkan platform program social commerce.

CEO The Shonet Indonesia (Theshonet.com) Elisabeth Kurniawan, menjelaskan salah satu cara menggerakan perekonomian nasional lewat transaksi secara digital.

BACA JUGA: 20 Desainer Indonesia Unjuk Karya di Fashion Show Virtual Hari Pertama

Oleh karena itu, The Shonet meluncurkan layanan share and earning bagi pengguna untuk dapat membeli serta berkesempatan untuk mendapatkan komisi.

“Konsumen akan mendapatkan komisi setiap kali berhasil membuat temannya (referral) membeli produk yang ada di koleksinya. Koleksi pakaian atau produk kecantikan yang dibagikan konsumen ke teman-teman mereka ialah koleksi produk resmi dari brand yang sudah bergabung menjadi merchant di Theshonet.com,“ kata Elisabeth dalam keterangan resminya, Selasa (25/8).

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Para Tokoh Bicara soal Kepulangan Habib Rizieq, Ini Tentang Soeharto, Soekarno, dan Jokowi

Elisabeth menambahkan, jika konsumen bisa mengajak anggota dan kemudian berbelanja maka akan mendapatkan komisi. Bahkan, dia menyebut, komisi penjualan tersebut bisa langsung diuangkan.

Untuk layanan pengiriman dan pembayaran The Shonet sudah bekerja sama dengan pelaku logistik terbaik di Indonesia.

BACA JUGA: Ivan Gunawan Ciptakan Gim Bertema Fashion

Kehadiran The Shonet juga menjadi jalur bagi industri fashion dan beauty bertahan di tengah pandemi Covid-19, sehingga mobilitas masyarakat menjadi terbatas.

Apalagi dengan konsep milenial pada social commerce, The Shonet mampu mendukung brand lokal melalui ekosistemnya.

"Jadi di masa pandemi ini kita bersama-sama bisa meningkatkan perekonomian digital dan lewat platform kami brand yang telah bergabung penjualannya juga terus naik," tambah Elisabeth.

The Shonet juga tetap menerapkan kurasi yang ketat kepada merek yang mau bergabung. Saat ini sudah ada lebih 3 juta pengguna sampai Juli 2020 dan 500 merek fashion dan kecantikan yang tergabung dalam ekosistem. (ddy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler