The Squad: Donald Trump Pemimpin Lemah

Rabu, 17 Juli 2019 – 11:56 WIB
Alexandria Ocasio-Cortez, Rashida Tlaib, Ilhan Omar, dan Ayanna Pressley, empat legislator Amerika Serikat yang dijuluki The Squad menanggapi cuitan rasis Presiden Donald Trump. Foto: AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump memang rasis. Hal itu terbukti dari cuitan kurang ajarnya yang viral pekan ini. Cuitan yang bahkan membuat loyalis di Partai Republik angkat tangan.

Cuitan itu ditujukan kepada empat legislator perempuan dari Partai Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez, Rashida Tlaib, Ilhan Omar, dan Ayanna Pressley. Di lingkaran Capitol Hill, mereka lebih dikenal dengan julukan The Squad. Julukan ter­sebut muncul karena empat politikus non-kulit putih itu punya prinsip politik yang sama.

BACA JUGA: Erdogan Yakin Trump Bakal Cabut Sanksi untuk Turki

Minggu lalu Trump memang tak menyebut nama apa pun. Dia hanya mengungkapkan bahwa anggota kongres perempuan yang berpaham progresif seharusnya pulang ke tanah kelahiran mereka. Namun, banyak orang yang menyimpulkan bahwa yang dibidik ayah Ivanka itu adalah The Squad.

"Jangan terpancing dengan upaya pengalihan perhatian itu," ujar Pressley seperti dikutip CNN.

BACA JUGA: Karena Benci Obama, Trump Lakukan Vandalisme Diplomatik

BACA JUGA: AS Nyaris Perang Total dengan Iran, Untung Donald Trump Galau

Pasca unggahan di akun Twitter tersebut, banyak pihak menghujat Trump. Menurut mereka, pernyataan suami Melania itu rasis. Juga, faktanya, hanya satu di antara empat politikus perempuan tersebut yang lahir di luar negeri.

BACA JUGA: Lamis Lambe

Ketua Dewan Perwakilan AS Nancy Pelosi mengatakan, Trump kembali melewati batas. Petinggi Partai Demokrat itu berjanji merespons tindakan tersebut. Sepertinya, Pelosi tak lagi menghiraukan konflik internalnya dengan The Squad setelah melihat cemoohan sang kepala negara.

"Moto Trump dari awal bukanlah Make America Great Again (Buat Amerika Kembali Hebat), melainkan Make America White Again (Buat Amerika Kembali Putih)," ujarnya sebagaimana dilansir Washington Post.

Sekutu Trump di Partai Republik pun langsung angkat tangan. Mereka menilai sikap Trump seakan mengabaikan fakta bahwa empat politikus tersebut merupakan warga AS yang sah. Mereka pun melabeli pernyataan Trump rasis. "Kita seharusnya mengalahkan mereka melalui perbuatan. Bukan dari keturunan," ujar senator Republik Pat Toomey.

Komentar terjauh datang dari 14 ribu kilometer barat daya Washington. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern ikut menentang pernyataan Trump. "Biasanya, saya tak ikut campur dengan urusan politik orang lain. Tapi, jelas bahwa saya sama sekali tidak setuju dengan pandangan dia (Trump, Red)," ungkapnya kepada Radio New Zealand.

Di sisi lain, The Squad justru bersikap dingin. Mereka menganggap komentar Trump bukanlah hal baru. Masyarakat seharusnya lebih fokus untuk mengawasi keadaan pemerintah saat ini.

"Pemimpin lemah pasti meminta kesetiaan untuk menghindari debat. Dia (Trump, Red) sama sekali tak tahu bagaimana mempertahankan kebijakannya. Jadi, dia menyerang kami secara pribadi," ujar Ocasio-Cortez kepada Agence France-Presse.

Trump juga bergeming. Dia mempersilakan The Squad keluar dari AS jika memang tak lagi senang di negara itu. Menurut dia, AS bukanlah lahan bagi pendukung paham komunis atau sosialis.

"Saya tak peduli. Banyak orang yang setuju dengan pendapat saya," jawab Trump ketika ditanya pers mengenai komentar rasis tersebut. (bil/c11/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Militer Amerika Gunakan Drone Buatan Tiongkok


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler