Tiang Grider Tol Becakayu Roboh, Nyawa Rakyat Dihargai Murah

Selasa, 20 Februari 2018 – 16:30 WIB
Polisi mengamankan lokasi tiang penyangga Tol Becakayu yang ambrol saat pengecoran, Selasa (20/2) dini hari. Foto: Twitter/TMCPoldaMetro

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Nizar Zahro ikut angkat suara perihal robohnya tiang grider Tol Becakayu, Jakarta Timur, Selasa (20/2).

Dia mengatakan, pengerjaan proyek yang bermasalah harus dihentikan.

BACA JUGA: 7 Pegawai jadi Korban, Waskita Karya Minta Maaf

Menurut dia, pengerjaan proyek tanpa memedulikan keselamatan pekerja tidak ubahnya kerja rodi pada zaman kolonial Belanda maupun romusa saat Indonesia dijajah Jepang.

“Nyawa rakyat sama-sama dihargai dengan murah karena yang terpenting proyek harus selesai sesuai target,” kata Nizar.

BACA JUGA: Jokowi: Pengawasan Proyek Infrastruktur Harus Lebih Ketat

Ketua umum Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) Gerindra itu menjelaskan, pada era kolonial Belanda, pekerja yang lamban akan dicambuk.

Saat ini, sambung Nizar, pekerja yang terkesan lambat bisa dipecat.

BACA JUGA: Penyidik Usut Jatuhnya Tiang Pancang Tol Becakayu

“Kerja di bawah tekanan superberat itulah yang menjadikan pekerja kehilangan kemampuan terbaiknya sehingga menghasilkan proyek infrastruktur berlabel asal jadi,” ungkap Nizar.

Politikus Partai Gerindra itu mengharapkan para pekerja yang sedang menggarap proyek meningkatkan kewaspadaan agar tidak menjadi korban berikutnya.

Selain itu, dia juga meminta masyarakat yang menggunakan jalan lebih berhati-hati saat melintasi proyek pembangunan.

“Pemerintah sebagai penanggung jawab proyek, bukalah hati nurani Anda. Sudah banyak korban berjatuhan. Hentikanlah ambisi yang kalap tersebut,” kata Nizar.

Seperti diketahui, tiang grider Tol Becakayu ambruk sehingga menyebabkan tujuh orang kritis.

Mereka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, Jaktim.

Peristiwa robohnya proyek infrastruktur itu bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, dinding  perimeter Bandara Soekarno-Hatta roboh sesaat setelah dilewati kereta bandara pada 5 Februari 2018.

Satu orang pelintas tewas dan seorang lainnya kritis. Ada juga insiden jatuhnya crane pada proyek double-double track di Jatinegara, Jaktim, 4 Februari 2018. Insiden itu memakan empat korban jiwa. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... YLKI: Kayak Sopir Angkot Kejar Setoran


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler