JIKA anda punya kebiasaan dan hobi makan junk food (makanan cepat saji ataupun makanan olahan), sebaiknya anda berpikir ulangHasil penelitian di Inggris menunjukkan bahwa setiap tahunnya, 40 ribu warga Inggris mati sia-sia akibat kebiasaan mengonsumsi junk food.
Lembaga kesehatan Inggris, The National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE), memberikan peringatan bahwa kandungan garam dan lemak yang berlebihan dalam junk food amat membahayakan kesehatan
BACA JUGA: 250 Ondel-Ondel Pecahkan Rekor MURI
Penelitian NICE mengungkapkan bahwa makanan yang tak sehat sama saja melancarkan perusakan kesehatan.Seperti diberitakan harian The Telegraph, untuk pertama kalinya NICE mempublikasikan panduan tentang bagaimana mencegah angka kematian dalam jumlah besar akibat serangan jantung, kiarena kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan olahan.
NICE menghimbau adanya perubahan besar dalam hal produksi makanan dan meminta pemerintah Inggris untuk mendorong perubahan gaya hidup
NICE menyebut adanya "racun" buatan lemak yang tidak memiliki kandungan gizi dan sangat erat terkait dengan kesehatan jantung
BACA JUGA: Gemuk tak Selalu Berhubungan dengan Serangan Jantung
NICE meminta adanya pelarangan atas produk makanan yang mengandung lemak yang justru tidak bernilai gizi, namun justru membahayakan kesehatan.NICE telah memiliki bukti-bukti untuk menggambarkan hubungan antara makanan yang tidak sehat dengan kesehatan masyarakat, sebagai bagian untuk ikut bertanggung jawab atas meningkatnya kekhawatiran akan kegemukan di Inggris, terutama di kalangan anak-anak.
NICE mencatat, setiap hari warga Inggris mengonsumsi 8 gram garam
BACA JUGA: Lima Persen HIV/AIDS Diidap Ibu Rumah Tangga
Prof Mike Kelly, direktur kesehatan masyarakat di Nice, menyatakan bahwa temuan NICE itu tidak berarti sekedar menyarankan agar setiap orang memakan salad ketimbang makanan olahan"Ini adalah tentang bagaimana upaya mengurangi garam dan lemak jenuh yang kita makan setiap hari," sebutnya.(ara/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasutri WN Jepang Tewas Dibantai
Redaktur : Tim Redaksi