Sekitar 20 hingga 30 persen kentang di Australia Selatan selama ini dibuang karena dianggap "tidak memenuhi syarat" untuk dipasarkan di supermaket. Kini kentang yang terbuang itu akan diubah menjadi bubur kentang untuk rumahsakit, panti jompo dan ekspor.

Australia Selatan setiap tahunnya memproduksi sekitar 385 ribu ton kentang, yang bernilai sekitar 440 juta dolar.

BACA JUGA: Gunung Berapi Purba Ditemukan di Lepas Pantai Sydney

Menurut Robbie Davis dari Asosiasi Petani Kentang setempat, diperkirakan sekitar 75 ribu ton kentang itu setiap tahunnya disia-siakan, dan yang berarti nilainya sekitar $ 26 juta (Rp 260 miliar).

Karena itulah, pihak asosiasi (Potatoes South Australia) bekerjasama dengan peneliti dari University of Adelaide melakukan penelitian untuk memanfaatkan kentang yang terbuang.

BACA JUGA: Penerbangan Australia - Bali Masih Terganggu

Penelitian ini didanai $ 100 ribu oleh pemerintah negara bagian Australia Selatan.


Setiap tahun 20-30 persen panen kentang ditolak oleh supermarket. (Charlie McKillop)

BACA JUGA: Pelajaran Bahasa Inggris: Beda Idiom, Slang dan Frasa

 

Davis mengatakan bahwa kentang yang terbuang itu bisa menjadi aset yang berharga bagi para petani, dari pada sekarang dijual murah atau diberikan sebagai makanan ternak.

Kentang itu ditolak oleh supermarket besar karena bentuk, ukuran dan penampakkannya tidak memenuhi syarat.

"Hasil dari proyek penelitian ini adalah bubur kentang. Jadi ini akan menjadi produk premium yang penuh gizi, dan sasaran pemasaran kami adalah dua pasar besar - makanan bayi dan juga makanan bagi para lansia." kata Davis.

"Kami memiliki tanggung jawab untuk melakukan sesuatu atas biaya penyia-penyiaan ini bagi industri dan ekonomi, khususnya karena margin keuntungan bagi produk  segar ini semakin kecil," katanya.

Dikekatakan, penelitian ini juga akan memperkuat posisi kentang sebagai makanan yang bergizi, terjangkau, dan menjadi pilihan bagi semua.

Kentang yang dulunya disia-siakan ini akan diproses bersama kulitnya guna mempertahankan nilai gizinya.

Davis mengatakan dengan penelitian ini, bubur kentang ini juga akan bisa menjadi produk ekspor yang akan diminati banyak konsumen.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selama Ramadhan Permintaan Kurma Organik Australia Meningkat

Berita Terkait