jpnn.com, JAKARTA - Boediono masih ingat 7 Agustus 2001 telepon di rumahnya berdering. Dia sendiri yang mengangkat telepon itu. Ternyata dari balik telepon terdengar suara seorang wanita.
Ya wanita itu adalah Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri. "Ini suatu kejutan," kata Boediono.
BACA JUGA: Swara Gembira dan Tema 72/27 untuk Ultah Bu Mega
Hal ini diceritakan mantan wapres RI itu saat launching buku "The Brave Lady, Megawati dalam Catatan Kabinet Gotong Royong" di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (23/1) siang. Peluncuran buku ini merupakan rangkaian peringatan HUT ke 72 Megawati.
Boediono kemudian bertanya-tanya ada apa Megawati mendadak meneleponnya. Dari balik telepon, Megawati tanpa basa-basi langsung menawarkan Boediono untuk menjadi menteri keuangan.
BACA JUGA: Bu Mega Ultah Lagi, Ada Peluncuran The Brave Lady
Sebagai warga negara, Boediono merasa tawaran itu adalah sebuah kehormatan dan amanat. "Jadi saya terima," tegas menkeu di Kabinet Gotong Royong yang dipimpin Megawati dan Hamzah Haz itu.
Boediono perlu menceritakan ini karena ada satu kesimpulan penting yang bisa ditarik. Boediono mengaku sama sekali belum pernah bertatap muka dan berkomunikasi langsung dengan Megawati. Pun demikian sebaliknya.
BACA JUGA: PDIP Luncurkan Toko Resmi demi Gelorakan Spirit RedMe
"Saya simpulkan bahwa Bu Mega pasti dapat informasi dari orang yang dipercayainya mengenai saya, karena saya belum pernah berdiskusi atau bertemu sebelumnya," ungkapnya.
Mantan gubernur Bank Indonesia itu mengatakan bahwa hal ini menunjukkan satu hal dalam gaya kepemimpinan Mega. "Jadi, kalau ada orang yang dipercaya, ada trust, tentu beliau akan mengambil," ujarnya.
Boediono menggarisbawahi bahwa dalam kepemimpinannya di Kabinet Gotong Royong, Megawati mengedepankan kepemimpinan berdasarkan trust.
Saling percaya antara presiden dan anggota kabinet. "Ini sangat penting. Kabinet bukan bagian yang jalan sendiri. Kerja sama tim berjalan apabila ada trust," katanya.
Megawati dalam kabinetnya juga memberikan otonomi luas kepada para menteri. Boediono menegaskan para menteri dipercaya untuk mengambil kebijakan dan keputusan yang terbaik untuk bangsa. "Intervensi beliau ke saya minim sekali," ungkapnya.
Dia mengatakan pada waktu peralihan kekuasaan, pemerintahan Megawati menyerahkan kondisi Indonesia dalam keadaan bagus ke pemerintah selanjutnya.
Intinya, kata Boediono bahwa Indonesia masuk ke pemerintahan baru kala itu dalam situasi yang cukup menggembirakan, tanpa harus takut ada bahaya yang menimpa pada bulan-bulan pertama. Menurut dia, ini adalah prestasi yang sebagian besar dilanjutkan pemerintah sampai sekarang.
Mantan wakil Susilo Bambang Yudhoyono itu mengatakan suatu pemerintahan maju karena ada estafet kepemimpinan yang bagus. Menurut dia, tidak mungkin pelari estafet sampai final karena mereka sendiri.
Launching buku itu dihadiri sejumlah menteri Kabinet Gotong Royong, Kabinet Indonesia Kerja, dan para pejabat lainnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rayendie Pono Terharu Nyanyikan Lagu Tentangmu Ibu
Redaktur & Reporter : Boy