Tidak Ada Banjir, Orang Itu Juga Menghujat Anies Baswedan

Jumat, 03 Januari 2020 – 15:10 WIB
Banjir di daerah Cawang Jakarta Timur, Rabu (1/1). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketum Ikatan Guru Indonesia (IGI) M Ramli Rahim menanggapi munculnya desakan agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengundurkan diri karena dinilai gagal mengatasi banjir.

Menurut dia, aksi hujat-menghujat akibat banjir yang melanda ibukota dan sekitarnya sesungguhnya adalah hal biasa. Bahkan tanpa banjir pun mereka yang hobi menghujat itu akan mencari kesalahan Anies Baswedan.

BACA JUGA: Janji Anies Baswedan 2019 tak Ada Banjir, Faktanya Jakarta Porak-poranda

"Seharusnya Mas Anies tidak menghiraukan hujatan mereka. Yang harus diperhatikan saat ini justru adalah penanganan akan dampak yang ditimbulkan oleh banjir tersebut," kata Ramli dalam pesan elektroniknya, Jumat (3/1).

Dia juga meminta masyarakat melihat fakta yang ada. BMKG mencatat, curah hujan di Jakarta adalah yang tertinggi sepanjang sejarah sejak dilakukannya pencatatan.

BACA JUGA: Ruhut Minta Anies Baswedan Mundur dari Jabatan Gubernur DKI

Sebaran curah hujan ekstrem tersebut, menurut BMKG, lebih tinggi dan lebih luas dibandingkan kejadian banjir Jakarta pada 2007 dan 2015.

"Bahkan, curah hujan kali ini mencatatkan rekor curah hujan tertinggi sejak 1866. Sehingga menghujat Gubernur Anies hanya akan dilakukan oleh mereka yang selama ini memang tak senang dengan Anies," ujarnya.

BACA JUGA: Ada Tokoh Desak KPK Usut Anies Baswedan

Salah satu dampak besar banjir Jakarta adalah keberadaan 1.561.396 pelajar DKI yang kemungkinan besar mengalami dampak dari banjir ini.

Kemungkinan ada yang sekolahnya aman tetapi rumah mereka terendam atau sebaliknya, rumah mereka aman tapi sekolah mereka terdampak.

Diyakini, Ujian Nasional (UN) 2020 akan bermasalah mengingat UNBK menggunakan peralatan elektronik jika tak segera ditangani.

Fasilitas sekolah lainnya pun pasti terdampak apalagi kejadian ini terjadi saat libur sekolah yang berarti kesiap-siahaan petugas sekolah sangat minim bahkan mungkin tak ada sama sekali.

"Perlu perhatian serius bukan hanya oleh pemerintah DKI tapi semua pihak mesti bahu membahu menormalkan kembali kondisi sekolah-sekolah kita," ujarnya.

Dia melanjutkan, Gubernur Anies sudah bekerja keras. Bahkan Ketua DPRD DKI sudah meminta agar pengelolaan 13 sungai besar di DKI diserahkan ke Pemprov DKI sebagai upaya total DKI mengurangi banjir.

Apalagi sangat terlihat bagaimana pemprov menangani dengan baik pengungsi akibat banjir mulai dari evakuasi hingga penanganan di lokasi pengungsian. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler