Tidak Ada Pemutihan Sanksi Eks LPI

Jumat, 23 September 2011 – 07:24 WIB

JAKARTA -- PSSI beralasan, Persema Malang dan Persibo Bojonegoro dimasukkan daftar peserta kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2011/2012 setelah statusnya diputihkan ExcoItu dilakukan setelah mendapat amanat dari kongres PSSI pada 14 April di Hotel Sultan, Jakarta

BACA JUGA: Tiket Cuma-cuma Enam Klub Masuk ISL

PSSI pun menetapkan PSM Makassar, yang juga eks kontestan Liga Primer Indonesia (LPI), sebagai peserta ISL dengan alasan sanksinya sudah dicabut pada kongres 14 April


Dalam konferensi pers Kamis dini hari kemarin, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin menyatakan, PSSI punya saksi yang mengetahui pencabutan sanksi bagi tiga klub itu

BACA JUGA: Falcao Ancam Dominasi Ronaldo-Messi

"Beberapa saksi tersebut sekarang menjadi anggota Exco," katanya.

Tapi, pernyataan tersebut dimentahkan Imron Abdul Fatah yang saat itu menjadi voter
"Saya tegaskan, dalam kongres 14 April itu, tidak ada yang namanya pencabutan sanksi Persema, Persibo, atau PSM Makassar," tegasnya.

Sumber lain Jawa Pos yang tidak mau namanya disebutkan menegaskan hal serupa

BACA JUGA: Jabatan Branca Tidak Aman

"Pada 14 April itu juga tidak ada permohonan dari Persema dan Persibo untuk mencabut sanksi," ujarnya.

Tigorshalom Boboy, sekretaris PT Liga Indonesia, mengungkapkan, seandainya memang ada pemutihan, yang dimaksud itu adalah pemutihan keanggotaan, bukan pengembalian hak untuk bisa ikut kompetisi ISL"Sesuai manual liga, jika ada klub yang mundur dari kompetisi, sanksinya adalah didegradasi ke Divisi IJadi, kalau memang ada pemutihan, yang diputihkan itu membership-nya, bukan haknya untuk ikut ISL," beber Tigor.

Sementara itu, Manajer Pelita Jaya Lalu Mara menyayangkan keputusan Exco PSSI yang dianggap paling lucu di dunia tersebutMenurut dia, tidak ada klub yang bisa bermain di kompetisi tertinggi tanpa melalui promosi degradasi"Kita ini negara hukumTapi, tampaknya, kita selalu melanggar aturan," tegasnya.

Keputusan jumlah kontestan menjadi 24 klub, lanjut Mara, akan berdampak signifikan terhadap ketatnya jadwal pertandingan"Jadwal akan sangat tidak manusiawiPemain akan bekerja rodiDampaknya, timnas akan mendapat pemain cedera dan tidak fresh," ungkapnya.

"Kita mau main berapa kali seminggu" Kalau lebih dari tiga kali dalam seminggu, itu akan melanggar aturan 48 hour recoveryKlub tidak mungkin punya dua timMaksimal 25 pemainApalagi, akan ada aturan budget capIni penuh dengan kepentingan dan sangat merugikan sepak bola nasional," paparnya(ali/c5/aww)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Desak PSSI Objektif Tentukan Peserta Level 1


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler