Tidak Bisa Dibayangkan, Sekelas Dino Pati Djalal, Ibunya jadi Korban Mafia Tanah

Selasa, 16 Februari 2021 – 20:36 WIB
Dino Patti Djalal. Foto: antaranews.com

jpnn.com, JAKARTA - Kasus dugaan praktik mafia tanah yang menyasar orang tua  Dino Patti Djalal mendapat perhatian luas masyarakat.

Perhimpunan Advokat Indonesia Suara Advokat Indonesia (Peradi-SAI) mendukung upaya Dino Patti Djalal mengungkap kasus dugaan praktik mafia pertanahan itu.

BACA JUGA: Kantongi 3 Bukti, Dino Patti Djalal: Saya Akan Melawan Mereka

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional DPN Peradi-SAI Juniver Girsang, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa (16/2), menyampaikan bahwa kasus dugaan praktik mafia pertanahan yang dialami orang tua Dino Patti Djalal jelas menunjukkan masih adanya problem besar di sektor pertanahan, khususnya dalam kepemilikan.

Juniver sangat mendukung penegak hukum dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) membongkar dan mengusut tuntas praktik mafia tanah yang telah berulangkali terjadi.

BACA JUGA: Dino Patti Djalal Ungkap Modus Mafia Tanah Mencari Mangsa, Memang Mengerikan

"Tidak bisa dibayangkan 'sekelas' Dino dan keluarganya bisa menjadi korban. Bagaimana dengan masyarakat kecil yang tidak mempunyai link dan kemampuan finansial kalau berhadapan dengan mafia tanah?" ujar Juniver, mengungkapkan keprihatinannya.

Selaku pimpinan organisasi advokat, Juniver menjelaskan para advokat Peradi-SAI di lapangan juga banyak menangani kasus dan perkara permasalahan sertifikat tanah ganda, sertifikat bodong, dan sertifikat tanah yang salah objek tanahnya.

BACA JUGA: Gus Nur Satu Sel dengan Ustaz Maaher di Rutan Bareskrim, Ungkap Hal Mengejutkan

Oleh karena itu, Juniver meminta BPN untuk mengevaluasi diri dan tidak berdiam diri untuk mengakhiri silang sengkarut masalah tanah tersebut.

"BPN harus bisa mencari dan menemukan solusi atau jalan keluar agar masalah pertanahan ini bisa selesai dan memberi keadilan kepada pihak korban," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPN Peradi-SAI Patra M Zen menyatakan percaya proses hukum terhadap kasus itu akan dilakukan dengan profesional.

"Jika keluarga Pak Dino saja bisa menjadi korban mafia tanah, apalagi masyarakat kebanyakan yang tidak memiliki akses ekonomi dan kekuasaan," kata Patra.

Sebelumnya, Penasihat Kemenparekraf Dino Patti Djalal melalui akun media sosial Twitter, pada Selasa (9/2) lalu, mengatakan bahwa ibunya menjadi korban penggelapan sertifikat tanah.

"Agar publik waspada, satu lagi rumah keluarga saya dijarah komplotan pencuri sertifikat rumah. Tahu-tahu sertifikat rumah milik ibu saya telah beralih nama di BPN padahal tidak ada AJB (akta jual beli), tidak ada transaksi bahkan tidak ada pertemuan apapun dengan ibu saya," kata Dino yang juga mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI itu.

Menurut Dino, modusnya mengincar target, membuat KTP palsu, berkolusi dengan broker hitam dan notaris bodong, dan pasang figur-figur "mirip foto di KTP" yang dibayar untuk berperan sebagai pemilik KTP palsu.

“Komplotan ini sudah secara terencana menargetkan sejumlah rumah ibu saya," ujar Dino.

Dalam kasus yang menerpa keluarga Dino Patti Djalal, Polda Metro Jaya menyatakan telah menerima tiga laporan terkait pemalsuan sertifikat rumah orang tua Dino tersebut.

Tiga laporan yang diterima mengenai kasus yang sama di lokasi yang berbeda, yaitu Kemang, Pondok Indah, dan Cilacap, sehubungan dengan adanya perubahan nama kepemilikan tanpa ada proses pengalihan hak secara sah. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler