Tidak Gentar, Negara Kecil Ini Usir Diplomat Rusia yang Kurang Ajar

Jumat, 02 Agustus 2024 – 15:16 WIB
Paspor Rusia dibakar dalam sebuah demonstrasi antiperang di Beograd, Serbia pada 6 Maret 2022. Foto: ANDREJ ISAKOVIC / AFP

jpnn.com, CHISINAU - Kementerian Luar Negeri Moldova telah mengusir seorang anggota staf kedutaan Rusia serta menahan dua pejabatnya sendiri atas tuduhan pengkhianatan dan konspirasi.

Pernyataan dari kementerian tersebut yang dikutip Jumat, menyebutkan bahwa pihaknya memanggil Duta Besar Rusia Oleg Vasnetsov dan menyerahkan kepadanya sebuah catatan yang menyatakan anggota staf tersebut sebagai “orang yang tidak diinginkan.”

BACA JUGA: Kemlu Rusia Sebut Pembunuhan Presiden Tradisi Amerika Serikat

Keputusan negara kecil dengan populasi hanya 2,6 juta jiwa itu diambil lantaran aktivitas personel kedutaan Rusia dinilai tidak sesuai dengan status diplomatiknya.

Pernyataan kementerian itu muncul sehari setelah Dinas Keamanan dan Intelijen Moldova (SIS) mengatakan pihaknya menahan dua pejabat pemerintah.

BACA JUGA: Atlet Rusia Boleh Tampil di Olimpiade Paris 2024, tetapi Begini Syaratnya

Kedua pejabat itu diduga melakukan pengkhianatan dan persekongkolan terhadap negara tersebut dalam komunikasi dengan seorang pegawai kedutaan di ibu kota Moldova, Chisinau.

SIS tidak menyebutkan kedutaan mana yang dimaksud dalam tuduhan tersebut, ternyata sejumlah media lokal merujuk pada misi diplomatik Rusia.

BACA JUGA: Syahganda Ingatkan Keinginan Prabowo Kerja sama dengan Rusia Terkait Nuklir

Kedutaan Rusia menyebut laporan tersebut sebagai "perwujudan sentimen anti-Rusia berikutnya  yang dibuat-buat di Moldova."

Sambil mengingatkan bahwa beberapa diplomat Rusia telah diusir atas tuduhan serupa pada tahun sebelumnya, kedutaan Rusia mengeklaim Moldova mungkin sedang mempersiapkan alasan untuk langkah serupa.

Hubungan antara Rusia dan Moldova, bekas republik Uni Soviet, memburuk sejak 2003 dan benar-benar semakin buruk sejak Maia Sandu yang pro-Barat terpilih sebagai presiden pada 2020.

Kecaman Sandu terhadap operasi militer khusus yang dilancarkan Rusia di Ukraina semakin meningkatkan ketegangan.

Ia secara terbuka menuduh Moskow berusaha mengatur pemecatannya dan mendestabilisasi Moldova. Rusia membantah klaim tersebut. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler