jpnn.com - TANJUNG SELOR - Hujan deras yang mengguyur bagian hulu, tepatnya di daerah Sungai Bahau, menyebabkan Sungai Kayan meluap. Akibatnya beberapa desa di Kecamatan Peso terendam banjir.
Salah satu desa yang dilanda banjir adalah Desa Long Bia, ibukota kecamatan Peso. Bripka Yayan Sopyan, anggota Polsek Peso saat dihubungi wartawan mengungkapkan, genangan air di Long Bia terjadi mulai pukul 04.00 Wita, Minggu (8/2) dini hari kemarin.
BACA JUGA: Cewek Kaget, Usai Mandi di Kamar Kosnya Ada Dua Cowok
Air semakin meninggi hingga mencapai puncaknya sekitar pukul 10.00 Wita kemarin. Ketinggian air mencapai kurang lebih 1 meter.
"Memang belum sampai masuk ke rumah penduduk. Karena rata-rata rumah di sini panggung tinggi," kata Yayan.
BACA JUGA: Silakan Investor Austria Bikin Kereta Gantung di Danau Toba, Tapi...
Diungkapkan, banjir kemarin diduga merupakan kiriman dari daerah hulu sungai Kayan (daerah Sungai Bahau). Pasalnya sejak malam sampai hari kemarin di daerah Peso tidak turun hujan.
"Luapan air dari hulu ini. Di sana hujan deras mungkin. Makanya sungai banjir dan meluap," ungkapnya.
BACA JUGA: 150 Ribu Warga Bogor Pakai Narkoba
Tidak ada laporan korban dalam bencana kemarin. Sebagai upaya antisipasi, kata Yayan, polisi bersama Tagana Kecamatan Peso melakukan evakuasi beberapa warga ke lokasi aman.
"Tidak sampai diungsikan. Cuma diarahkan ke tempat yang aman untuk sementara. Setelah surut baru kembali," kata Yayan, seraya menyebutkan pada sekitar pukul 13.00 Wita kemarin kondisi air sudah mulai surut.
Senada disampaikan Anto, warga Long Bia. Menurutnya banjir di daerahnya bukan kali ini saja. Beberapa tahun lalu, yaitu di kisaran tahun 2013, banjir bahkan sempat merendam puluhan rumah warga.
"Kalau yang 2014-2015 baru kali ini yang lumayan besar. Ada sekitar 7 rumah yang terkena banjir, meski tidak sampai masuk ke dalam," kata Anto.
Tak hanya rumah penduduk, banjir juga merendam SMAN 1 Peso yang ada di Long Bia.
"Kalau ke sekolah itu (SMAN 1 Peso) tidak bisa dengan jalan kaki. Harus pakai perahu ke sana," ungkapnya.
Meski tidak terlalu besar, banjir kemarin cukup menganggu aktivitas warga. Apalagi di hari minggu, di mana masyarakat Peso yang mayoritas beragama Kristen harus beribadah ke gereja.
"Cukup terganggu. Beberapa warga yang ke gereja harus naik gerobak. Terutama ibu-ibu dan lansia," sambung warga Peso lainnya yang dihubungi melalui telepon selulernya.
Menurut warga lagi, banjir besar seperti pada 2013 terjadi karena dua aliran sungai di Hulu Sungai Kayan, yaitu Sungai Bahau dan Sungai Kayan sendiri mengalami banjir.
"Kalau yang sekarang ini, informasinya di Bahau saja yang banjir. Belum dari Sungai Kayan. Tidak tahu malam ini, karena katanya di sana (wilayah hulu) masih hujan. Jadi siap-siap saja warga," imbuh Yayan kembali.
Selain Peso, banjir dikabarkan juga melanda beberapa wilayah di sepanjang Sungai Kayan. Seperti di Peso Hilir hingga Long Beluah, Tanjung Palas Barat. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi terkait kabar tersebut.(*/nug/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terlalu! Ayah Cabuli Anak Sembilan Tahun Sembilan Kali
Redaktur : Tim Redaksi