AMSTERDAM - Tidak semua antioksidan berfungsi sama untuk mengurangi risiko stroke dan demensia. Ini berdasarkan hasil studi baru dari Belanda yang diterbitkan dalam jurnal Neurology. Namun, para peneliti menemukan hubungan antara total asupan antioksidan dan risiko yang lebih rendah dari penyakit otak.
Antioksidan menjadi perhatian karena mampu mengurangi risiko dari berbagai penyakit. Hal ini mendorong banyak orang untuk menikmati makanan kaya antioksidan seperti blueberry, cokelat dan suplemen dengan potensi tinggi.
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa diet tinggi vitamin C dan E dikaitkan dengan risiko yang rendah atas gejala stroke dan demensia. Namun studi tersebut tidak membahas manfaat dari diet sehat kaya antioksidan secara umum.
Menurut laman Foxnews, Kamis (21/2), para peneliti di Belanda menggunakan 5.395 responden orang dewasa berusia 55 keatas yang tidak memiliki tanda-tanda demensia di awal penelitian. Para peserta kemudian diminta menyelesaikan terapi diet selama rata-rata 14 tahun.
Para peneliti mendapatkan tiga kelompok yakni orang-orang dengan tingkat antioksidan rendah, sedang dan tinggi dalam makanannya. Sekitar 90 persen perbedaan dalam tingkat antioksidan ini disebabkan jumlah kopi dan teh yang dikonsumsinya. Hal ini dikarenakan kopi dan teh mengandung tingkat flavonoid yang tinggi.
Sekitar 600 orang responden menderita gejala demensia, dan sekitar 600 lainnya mengalami stroke selama masa itu. Peneliti juga menemukan, mereka yang mengkonsumsi paling banyak antioksidan memiliki risiko yang sama atas stroke dan demensia.
"Penelitian lain telah menunjukkan bahwa antioksidan dapat membantu melindungi terhadap stroke dan demensia. Melalui studi ini menunjukkan bahwa kita benar-benar perlu lebih spesifik tentang antioksi yang dikonsumsi untuk mengurangi risiko stroke dan demensia," ujar penulis studi Dr Elizabeth Devore, dari Harvard Medical School dan Brigham, Boston.
Sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa vitamin C, dan diet tinggi buah-buahan dan sayuran, mengurangi risiko stroke. Demikian pula sejumlah studi telah menemukan bahwa asupan tinggi vitamin E menurunkan risiko demensia. Orang-orang dewasa dalam penelitian ini memiliki asupan tinggi vitamin E yang kaya minyak kacang dan minyak biji, namun vitamin E juga lazim di tumbuhan dengan daun hijau gelap, buah-buahan dan sayuran lainnya.
Studi sebelumnya juga telah menemukan bahwa flavonoid yang tinggi, antioksidan utama dalam kopi dan teh, tidak mengurangi risiko ini. (esy/jpnn)
Antioksidan menjadi perhatian karena mampu mengurangi risiko dari berbagai penyakit. Hal ini mendorong banyak orang untuk menikmati makanan kaya antioksidan seperti blueberry, cokelat dan suplemen dengan potensi tinggi.
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa diet tinggi vitamin C dan E dikaitkan dengan risiko yang rendah atas gejala stroke dan demensia. Namun studi tersebut tidak membahas manfaat dari diet sehat kaya antioksidan secara umum.
Menurut laman Foxnews, Kamis (21/2), para peneliti di Belanda menggunakan 5.395 responden orang dewasa berusia 55 keatas yang tidak memiliki tanda-tanda demensia di awal penelitian. Para peserta kemudian diminta menyelesaikan terapi diet selama rata-rata 14 tahun.
Para peneliti mendapatkan tiga kelompok yakni orang-orang dengan tingkat antioksidan rendah, sedang dan tinggi dalam makanannya. Sekitar 90 persen perbedaan dalam tingkat antioksidan ini disebabkan jumlah kopi dan teh yang dikonsumsinya. Hal ini dikarenakan kopi dan teh mengandung tingkat flavonoid yang tinggi.
Sekitar 600 orang responden menderita gejala demensia, dan sekitar 600 lainnya mengalami stroke selama masa itu. Peneliti juga menemukan, mereka yang mengkonsumsi paling banyak antioksidan memiliki risiko yang sama atas stroke dan demensia.
"Penelitian lain telah menunjukkan bahwa antioksidan dapat membantu melindungi terhadap stroke dan demensia. Melalui studi ini menunjukkan bahwa kita benar-benar perlu lebih spesifik tentang antioksi yang dikonsumsi untuk mengurangi risiko stroke dan demensia," ujar penulis studi Dr Elizabeth Devore, dari Harvard Medical School dan Brigham, Boston.
Sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa vitamin C, dan diet tinggi buah-buahan dan sayuran, mengurangi risiko stroke. Demikian pula sejumlah studi telah menemukan bahwa asupan tinggi vitamin E menurunkan risiko demensia. Orang-orang dewasa dalam penelitian ini memiliki asupan tinggi vitamin E yang kaya minyak kacang dan minyak biji, namun vitamin E juga lazim di tumbuhan dengan daun hijau gelap, buah-buahan dan sayuran lainnya.
Studi sebelumnya juga telah menemukan bahwa flavonoid yang tinggi, antioksidan utama dalam kopi dan teh, tidak mengurangi risiko ini. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukan Prostitusi, Melainkan Seni
Redaktur : Tim Redaksi