Tidak Semua Guru Mengerti Internet

Selasa, 31 Juli 2012 – 16:30 WIB
PALEMBANG--Kementerian pendidikan nasional (Kemendiknas) tahun ini membuat program uji kompetensi guru yang sudah tersertifikasi dengan menggunakan sistem online. Uji kompetensi tersebut bertujuan untuk mengukur kemampaun guru yang sudah tersertifikasi apakah sudah kompeten atau belum. Namun sistem ujian secara online tersebut membuat guru was-was mengikuti ujian ini karena tidak semua guru bisa menggunakan internet.

Salah seorang guru SMP di Palembang yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan, dirinya bingung mengikuti ujian kompetensi tersebut karena tidak bisa menggunakan sistem online. Pasalnya, dia tidak mengerti menggunakan internet. “Saya bingung ujiannya seperti apa. Apalagi uji kompetensinya menggunakan sistem online,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, informasi mengenai uji kompetensi diberikan oleh  Disdikpora memang sudah beberapa minggu lalu. Namun untuk kejelasan jadwal ujian baru diberitahu beberapa hari terakhir. “Saya baru tahu uji kompetensi dilaksanakan pada Senin ini (red, hari ini). Kita juga tidak tahu materi apa saja yang akan diujikan. Jadi saya benar-benar was-was mengikuti ujian ini,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, berdasarkan informasi yang beredar menyatakan kalau uji kompetensi ini tidak perlu diikuti, karena  ini hanya proyek dari Kemendiknas. Sehingga tidak ada manfaat bagi para peserta. “Tapi karena sudah terlanjut mendaftar, ya saya harus ikut ujian,” ucapnya. 

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Palembang melalui Kasi Pembinaan SMP dan SMA, Drs Imran  mengatakan, program uji kompetensi ini merupakan program baru dari Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). “Untuk materi yang akan diujikan kita tidak tahu, karena ini program baru dari Kemendiknas. Jadi soal dibuat oleh pusat, karena ujiannya bersifat online,” ujarnya.

Pelaksanaan uji kompetensi, Imran menjelaskan, untuk tingkat SD dilaksanakan pada 2-5 Agustus dan  diikuti sebanyak 3.790 guru. Sedangkan untuk tingkat SMP dilaksanakan pada 30-31 Juli dan diikuti sebanyak 2.241 guru. “Untuk tingkat SMA dilaksanakan pada 31 Juli-2 Agustus dan diikutisebanyak 1.419 guru. Dan untuk tingkat  SMK dilaksanakan pada 1- 6 Oktober  dan diikuti sebanyak 542 guru,” paparnya.

Lokasi ujian, kata Imran, tersebar dalam 16 lokasi yang tersebar di kota palembang seperti SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 5, SMAN 10 dan beberapa tempat lainnya.” Pelaksanaan ujian dimulai pukul 08.00 hingga 16.30 WIB,” ucapnya.

Imran menjelaskan, uji kompetensi ini dilaksanakan untuk mengukur kemampuan guru yang sudah tersertifikasi. Pasalnya, melalui ujian ini dapat terlihat kemampuan guru yang sebenarnya. “Ujian untuk pemetaan kemampuan guru. Sehingga tidak ada sistem lulus atau tidak lulus,” bebernya.

Namun lebih lanjut, Imran mengakui, informasi jadwal ujian kepada guru memang dadakan. Namun mengenai uji kompetensi pihaknya sudah sejak beberapa minggu lalu sudah menginformasikan. “Jadwal yang kita sampaikan kepada guru meman dadakan. Pasalnya, informasi dari pusat yang bersifat dadakan. Tapi untuk sosialisasi uji kompetensi ini sudah jau-jauh hari kita informasikan kepada guru,” bebernya.

Jika ada guru yang tidak mengikuti uji kompetensi ini, Imran mengatakan, itu tidak masalah. Pasalnya, saat ini pihaknya belum mengatahui sanski yang diberikan kepada guru yang tidak bersedia mengikuti ujian ini. “Yang tidak mau ikut uji kompetensi ini ya tidak apa-apa, karena tidak ada sanskinya. Tapi saya himbau untuk mengikuti karena guru tidak dibebankan biaya apapun alias gratis,” tandasnya. (ati)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Beri Deadline Perbaikan Infrastruktur Pendidikan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler