TIDAR Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Politikus Gerindra Ajak Kaum Muda Terjun ke Politik

Jumat, 21 Mei 2021 – 00:10 WIB
Partai Gerindra. Foto : Website Gerindra

jpnn.com, JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Tunas Indonesia Raya (TIDAR) organisasi sayap Partai Gerindra mengadakan event RADAR (Ragam Aktualiasi Tidar) dengan tema Realita Anak Muda Berpolitik 'Ekspektasi vs Realita'.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Gerindra G. Budisatrio Djiwandono yang merupakan jebolan TIDAR mengatakan, anak muda adalah aset penting bagi kemajuan bangsa Indonesia. Untuk itu, peran anak muda dalam politik di DPR harus terus ditingkatkan. Sebab, anak muda punya ekspetasi tinggi terhadap perubahan di Indonesia.

BACA JUGA: Hari Pendidikan, Ketum Tidar Aryo Djojohadikusumo: Generasi Muda Harus Pintar dan Cerdas

Namun demikian, Budi mengamini, tidak mudah bagi anak muda untuk terjun dalam dunia politik yang bisa mewakili suara anak muda. Hal ini perlu pengorbanan yang besar dan panjang alias tidak instan.

"Saya mendapat kepercayaan menjadi wakil ketua Komisi IV yang membidangi pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan, itu prosesnya panjang 10 tahun menjalani proses ini. Ekspetasi lawan realita memang agak bertolak belakang ya, tidak selalu sama," kata Budi dalam acara RADAR,......

BACA JUGA: Diikuti Ratusan Anak Muda, Event Virtual TIDAR Gelorakan Semangat Kewirausahaan

Menurut Politikus Gerindra ini, apabila anak muda mampu melewati proses panjang itu pasti akan mendapatkan hasil yang manis. Yakni mewakili suara anak muda di DPR yang saat ini masih sangat kecil.

Dengan banyaknya keterwakilan anak muda di DPR, kata dia, maka keinginan dari kalangan muda untuk perubahan Indonesia bisa direalisasikan. Sebab, mau tidak mau, suka tau tidak suka, keputusan di DPR diambil berdasarkan suara terbanyak.

BACA JUGA: Cegah Stunting, Tidar Gaungkan Revolusi Putih

"Dalam mencapai suatu kebijakan, keputusan, apakah di komisi atau di paripurna DPR, kita butuh suara mayoritas, kita harus ada banyak suara baru kita bisa menjalankan suatu kebijakan. Kalau tidak, maka kita akan sulit," kata Budi.

Kata dia, belum terdengarnya suara anak muda di DPR karena saat ini keterwakilannya masih sangat mini. Bahkan berdasarkan data, keterwakilan politik anak muda dengan rentang usia 23 tahun hingga 30 tahun di DPR RI periode 2019-2024 hanya sekitar 4 persen atau 24 orang dari total 575 kursi dewan.

"Tapi saya selalu bertumpu dan berkeyakinan bila mana diberikan kesempatan, anak muda Indonesia pasti bisa, contohnya itu sudah terlalu banyak, temen-tadi. Mba roro, mas hakim masih muda, mereka bisa menyumbangkan pikirannya dan ini sangat penting untuk hadir di DPR RI," kata dia.

Maka dari itu, dia kembali mengingatkan dan memberikan semangat kepada anak muda untuk tidak ragu ikut terjun dalam dunia politik. Tujuannya, agar suara anak muda menggema dan didegarkan di DPR RI. Begitu juga dengan kebijakan yang diambil merepresentasikan anak muda.

"Kita tidak boleh lelah, tidak boleh kecil hati bahwa perjuangan tidak selesai esok hari, tapi memakan waktu, 6,7 sampai 10 tahun, inilah perjuangan yang harus diketahui teman-teman yang terinspirasi masuk (ke DPR)," kata dia. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler