Tidur Dengan ABG, Nyaris Dibakar Massa

Rabu, 14 Maret 2012 – 14:30 WIB

SIANTAR--Nikson Silitonga (23) hanya bisa meratap nasibnya yang kadung malu setelah dipergoki warga sekampungnya saat tidur bersama gadis dibawah umur di komplek Gereja. Selanjutnya menyerahkan dirinya ke Polres Pematangsiantar dengan sangkaan cabul.

Ironinya, Selasa  (13/3)  Nikson tetap ditahan tanpa ada laporan dari siapapun, baik dari keluarga gadis yang bersamanya tidur maupun pihak lain. Padahal sebelumnya, si gadis yang berinisial Cin (13) itu sudah mendapat bukti visum dari medis.

Hingga pukul 10.30 WIB, Nikson masih tampak berada di sel tahanan Polres Pematangsiantar. Petugas menahannya setelah diserahkan warga Jalan Bah Tongguran Kelurahan Sigulang-gulang, Siantar Utara karena ditemukan tidur berduaan bersama gadis dibawah umur.

Penemuan itu juga menyertakan ibu kandung gadis tersebut, S br Siahaan (42) hingga meyakini kalau putri pertamanya itu sudah digauli Nikson dan meminta warga untuk menyerahkan kepolisi. Namun sebelumnya, warga yang sudah geram itu sempat hendak membakar Nikson karena melakukan "dosa" dikomplek gereja.

Diketahui pula, Cin tidak lain putri kandung Efendy Sidauruk (65) yang tewas menenggak racun rumput dirumahnya Jalan AMD Kelurahan Tanjung Pinggir, Siantar Martoba persisinya di dalam Terminal Horas pada 26 Desember 2011 lalu. Bahkan kematiannya meninggalkan pesan dilembaran kertas yang salah satu isinya berisi, depresi akibat dituduh telah mencabuli Cin, putri kandungnya dari istri kedua, S br Siahaan (42).

Dugaan kuat, mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri setelah minum racun rumput akibat depresi, hingga dalam pesan suratnya itu juga, Efendy mengaku diperas  oleh salah seorang pengacara yang akan menangani kasus tuduhan pencabulan putri kandungnya itu. Sayang, kasus dugaan bunuh diri itu justru tidak ditangani pihak kepolisian setelah keluarganya sepakat membuat pernyataan tidak menuntut apa-apa pasca kematian Efendy.
 
Tak heran pula, S br Siahaan sempat mengamuk diruang tunggu Polres Pematangsiantar karena mendengar pembicaraan salah seorang pria yang mengatakan Cin adalah korban pencabulan yang digerebek warga. Perdebatan mulutpun terjadi, hingga akhirnya S br Siahaan seraya menarik lengan Cin berjalan menuju pintu keluar Polres dan tidak kembali guna membuat laporan.

Laporan awal juga tersendat ketika S br Siahaan yang tercatat sebagai warga Jalan AMD Kelurahan Tanjung Pinggir, Siantar Martoba itu tidak membawa Kartu Keluarga sebagai lampiran membuat pengaduan. Kartu keluarga itu tidak lain untuk mengeaskan kalau Cin benar adalah anak kandung S br Siahaan.

Selama perdebatan mulut itu, S br Siahaan juga mengungkapkan kalau Cin putri pertama dari tiga bersaudara itu masih perawan. Penegasannya itu diungkapkan seraya memperlihatkan selembar kertas yang dijamahnya sejak tadi. Memberitahu kalua hasil visum dari dokter RSUD Dr Djasamen Saragih, menyatakan anaknya masih perawan. "Biar tau kalian ya, boruku (putriku) ini masih perawan, jadi tak usah kalian cerita-cerita disitu," teriaknya keras seraya meninggalkan ruang tunggu polres.(Mag-5)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polwan Konsumsi Narkoba di Diskotek


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler