jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi menyampaikan tiga arahan untuk memperkuat bidang perikanan dan pertanian sebagai sektor strategis, dalam rapat terbatas soal akselerasi penguatan ekonomi dalam kedua sektoir itu, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/12).
Menurut Kepala Negara, kedua sektor ini bukan hanya menjadi penyedia bahan pangan bagi 260 juta lebih penduduk Indonesia, tetapi juga mampu menampung tenaga kerja yang besar yang berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA: Jokowi: Pemerintah Tidak Akan Menggaji Pengangguran
"Harus ada langkah-langkah terobosan agar kedua sektor ini tumbuh lebih besar lagi dan menjadi motor penggerak ekonomi kita," kata Presiden saat membuka rapat tersebut.
Di depan para menteri Kabinet Indonesia Maju, Jokowi menyampaikan tiga catatan sebagai arahan untuk memajukan kedua sektor tersebut. Pertama, dia menyoal fokus perhatian yang selama ini hanya tertuju pada upaya peningkatan produksi pertanian dan perikanan di on-farm dan tidak pernah menyentuh off-farm, terutama pascaproduksi.
BACA JUGA: Gerindra: Pernyataan Jokowi Menjadi Warning Keras
"Petani dan nelayan perlu keluar dari aktivitas on-farm menuju ke off-farm dengan memberikan nilai tambah aktivitas usaha tani dan perikanannya melalui pengolahan produk maupun pengembangan usaha berbasis pertanian dan perikanan," jelasnya.
Kedua, untuk masuk ke off-farm, para petani dan nelayan perlu skema pembiayaan dan juga mendapatkan pendampingan. Sebagai contoh, petani dan nelayan harus didampingi dalam mengelola keuangan, membuat kemasan yang baik, dan pemasarannya.
Terakhir, Jokowi menginginkan jajarannya mulai mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), petani, hingga nelayan yang selama ini bergerak dalam skala ekonomi kecil untuk bergabung dan berkolaborasi dalam kelompok atau korporasi besar.
"Sehingga dalam korporasi nanti, petani dan nelayan bisa lebih efektif dalam mendapatkan bahan baku, mengakses modal kerja dan investasi, dan melakukan upaya untuk memasarkan produk mereka agar bisa masuk ke supply chain nasional maupun global," tandasnya. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam