Di antara lima pasangan tersebut, ada tiga artis kondang. Mereka adalah aktor laga Dede Yusuf (cagub), Rieke Diah "Oneng" Pitaloka (cagub), dan Deddy "Bang Jack" Mizwar (cawagub).
Selengkapnya, lima pasangan itu adalah Dikdik Mulyana Arief-Cecep S. Toyib (jalur independen), Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (PDIP), Dede Yusuf-Lex Laksamana (Demokrat, PAN, PKB, dan Gerindra), Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar (PKS, PPP, Hanura, dan PBB), serta Irianto M.S. Syafiuddin-Tatang Farhanul Hakim (Golkar). Selanjutnya, lima pasangan tersebut mengikuti pengundian nomor urut malam ini di Sasana Budaya Ganesha, Bandung.
Pada rapat pleno KPU Jabar kemarin juga diumumkan daftar pemilih sementara (DPS) sebanyak 32.263.397 jiwa. "Berkas rekapitulasi DPS diserahkan kepada setiap pasangan calon besok (hari ini, Red) sekaligus rapat pleno terbuka pengundian nomor urut," kata Ketua Pokja Sosialisasi KPU Jabar Ferdhiman.
Jumlah DPS tersebut susut sekitar empat juta dibanding data yang pernah dipublikasikan KPU sebelumnya. Penyusutan itulah yang kini dikritisi hampir semua calon dan tim suksesnya.
Didin Supriyadin, ketua Tim Pemenangan Bersama Dede Yusuf-Laksamana, belum yakin dengan validitas DPS tersebut. Karena itu, timnya akan mengecek lagi ke lapangan. "DPS ini akan dikritisi semua partai koalisi kami. Kalau nanti ada temuan yang mencurigakan, akan dilaporkan untuk jadi bahan perbaikan," paparnya.
Kritik serupa dilontarkan Irianto M.S. Syafiuddin, cagub yang diusung Golkar. Pihaknya bakal melakukan penelitian terkait DPS yang dilaporkan KPU. "Jelas kami akan ikut meneliti. Jangan sampai orang yang sudah nggak ada masih terdaftar," jelasnya. Cagub yang akrab disapa Yance itu bakal menyiapkan tim untuk mengetahui kesesuaian DPS di kabupaten/kota dengan yang terdaftar di KPU.
Rieke Diah Pitaloka (cagub PDIP) juga mempertanyakan penurunan DPS. "Jumlah penduduk Jabar itu terus bertambah, tapi mengapa penyusutan DPS besar" Hampir empat juta jiwa," cetusnya.
Menyikapi hal tersebut, langkah awal yang akan pihaknya lakukan adalah mengawasi penentuan DPS yang dilakukan KPU. Langkah itu dianggap penting agar tidak terjadi kecurangan yang disebabkan kesalahan administrasi.
Menurut Rieke, dana yang digunakan dalam pilgub Jabar sangat besar (Rp 1,4 triliun untuk dua putaran) sehingga persoalan hak pilih harus disikapi serius. "Persoalan DPS harus serius karena nanti akan menjadi DPT. Tidak boleh main-main. Karena satu suara pun nanti akan menentukan," tandas Rieke.
Sementara itu, cagub dari jalur perseorangan Dikdik Mulyana Arief justru memuji kinerja KPU. Dia tidak terlalu mempermasalahkan berkurangnya DPS dari yang tercantum pada data penduduk pemilih potensial pemilu (DP4). "Hidup tidak perlu saling curiga terus, untuk apa?" tuturnya. Maka, dia tidak akan mengirimkan tim khusus untuk menelusuri DPS di tingkat kabupaten/kota.
Hal senada dilontarkan Ahmad Heryawan selaku cagub petahana (incumbent). Dia menegaskan tidak ragu untuk mengapresiasi kinerja KPU Jabar. "Kinerja KPU dalam memverifikasi DP4 menjadi DPS sudah sangat bagus. Apalagi, kali ini proses perbaikannya melibatkan partai politik dan masyarakat. Sehingga tidak akan terjadi persoalan," tandasnya. (agp/jpnn/c9/nw)
Pasangan Cagub-Cawagub Jabar
1. Mulyana Arief-Cecep S. Toyib (independen).
2. Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (PDIP).
3. Dede Yusuf-Lex Laksamana (Demokrat, PAN, PKB, dan Gerindra).
4. Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar (PKS, PPP, Hanura, dan PBB).
5. Irianto M.S. Syafiuddin-Tatang Farhanul Hakim (Golkar).
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Siap Tampung Ruhut Sitompul
Redaktur : Tim Redaksi