Tiga Bulan, Belasan Polisi Dikeroyok dan Dibacok

Senin, 01 April 2013 – 12:18 WIB
JAKARTA - Sejak Januari hingga Maret 2013, setidaknya terdapat enam polisi yang dikeroyok dan tujuh orang dibacok oleh anggota masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Dari 13 itu, lima di antaranya adalah perwira dan tujuh polisi jajaran bawah.

Indonesia Police Watch (IPW) sangat prihatin dengan kondisi ini dan berharap anggota Polri meningkatkan kualitas latihan hingga bisa lebih profesional.

"Sebab ke depan, jumlah masyarakat yang makin nekat kian banyak, mengingat persoalan sosial ekonomi di masyarakat kian pelik dan sulit," kata Ketua Presidium IPW, Neta S. Pane, Senin (1/4).

Sejak tiga tahun terakhir, Neta menerangkan, masyarakat yang anarkis dan kian nekad melakukan pengeroyokan terhadap polisi,  semakin menunjukan fenomena yang mengkhawatirkan.

Pada 2011 ada 20 polisi yang tewas saat bertugas. Kemudian di 2012 ada 29 polisi tewas dan 14 luka. Tiga bulan berjalan di tahun 2013 ini suah ada 13 polisi yang dikeroyok dan dibacok. "Dua di antaranya tewas," ungkap Neta. "Kasus terbaru adalah pengeroyokan Kapolsek Dolok Pardamean AKP Andar Siahaan hingga tewas," tambahnya.

IPW menilai ada tiga hal penyebab munculnya fenomena pengeroyokan polisi. Pertama, kesadaran hukum masyarakat kian rendah. Kedua, kejengkelan sebagian masyarakat kian tinggi karena menilai polisi cenderung arogan, diskriminatif, dan represif. Ketiga, polisi kian kurang terlatih dan dalam melakukan operasi penangkapan kurang dilengkapi data-data komperhensif sehingga tidak bisa melakukan antisipasi maksimal.

Berikut data serentetan peristiwa pengeroyokan dan pembacokan terhadap polisi Januari-Maret 2013 versi IPW.

Enam Polisi di keroyok pada :
*Rabu 27 Maret 2013
Sekitar 100 orang mengeroyok Kapolsek Dolok Pardamean AKP Andar Siahaan hingga tewas. Pengeroyokan terjadi saat hendak menangkap bandar togel di Dusun Merek Raja Huta, Desa Butu Bayu Panei Raja, Simalungun, Sumatera Utara.

*Minggu 24 Maret 2013:
Briptu ANL (31) anggota Posek Wawaykarya, Lampung Timur babak belur dikeroyok massa, setelah digerebek saat menginap di rumah pasangan selingkuhnya, Rus (40) di Desa Karanganom. ANL masuk ke rumah ibu tiga anak itu saat suaminya tidak ada di rumah.

*Minggu 17 Maret 2013:
AKP Maju Harahap, Kanit Lantas Polsekta Percut Sei Tuan, Medan, Sumut dikeroyok dua anggota ormas. Sehari kemudian kedua tersangka, Krismas Efendi Panggabean (28) dan Juniter Pandapotan Hasibuan (28) berhasil ditangkap. Kasusnya bermula ketika kedua tersangka bersama sejumlah rekannya anggota AMPI naik sepeda motor dan mobil, melintas di Jalan Mandala By Pass. Merasa jalannya dihalang-halangi, tersangka memukuli korban.

*Senin 18 Maret 2013:
Anggota Polsek Sukmajaya, Briptu Eko Budianto dikeroyok dua pria misterius di Pos Laka Lantas di Jalan Juanda, Depok, Jabar. Akibat pemukulan, Eko mengalami memar di perut sebelah kanan dan ada goresan di dada. Pengeroyok lelaki berambut cepak dan berjaket hitam.

*Selasa 29 Januari 2013:
Brigadir Anthoni (35) anggota Polantas Polresta Manado, Sulut dianiaya sejumlah orang yang merupakan bagian dari iring-iringan pengantar jenazah yang melintas di di Jalan Sam Ratulangi. Saat itu korban yang menggunakan motor patroli hendak mengatur arus lalulintas. Tiba-tiba beberapa anggota rombongan protes dan mengeroyoknya.

*Kamis 3 Januari 2013:
Seorang polisi yang sedang mengamankan aksi demo di Kantor Menko Perekonomian dikeroyok tiga petugas keamanan dalam (Pamdal). Pengeroyokan terjadi saat polisi tersebut sedang berusaha merelai bentrokan antara demonstran dengan petugas Pamdal. Akibat pengeroyokan ini tiga anggota Pamdal dijadikan tersangka.

Tujuh Polisi Dibacok pada :
*Rabu 27 Maret 2013:
AKP Suhardiman anggota Direktorat Sabhara Polda Aceh tewas ditikam tetangganya di Jalan Teuku Iskandar, Ulee Kareng, Banda Aceh. Saat itu korban singgah di warung kopi Nuri di Ulee Kareng. Pelaku yang mendatangi korban terlibat cek-cok. Korban yang berseragam polisi itu sempat lari ketika pelaku menggebrak meja. Tapi pelaku mengejar dan menikam korban.

*Jumat 15 Maret 2013:
Briptu Amirullah anggota Lantas Polres Aceh Utara yang sedang menggelar razia, kritis setelah ditabrak mobil Avanza pembawa ganja. Semula mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi dan menerobos blokade razia. Amirullah lalu mengejarnya dengan moge polisi tapi tiba-tiba mobil berbalik arah dan menabrak Amirullah.

*Rabu 27 Februari 2013:
Bripka Sugianto yang sedang menilang pengendara sepeda motor di Pos Polisi Gayamsari, Joga tiba-tiba didatangi seorang lelaki, yang langsung membacoknya. Korban mencoba menangkis dengan lengannya tapi pelaku terus membacok dengan membabi buta. Akibatnya korban menderita luka di kepala dan jari.

*Kamis 14 Februari 2013:
Anggota Brimob, Briptu Yusriadi luka-luka setelah dikeroyok dan dibacok segerombolan geng motor, di depan ATM Drive-Thru BNI Jalan AP Pettarani, Makassar. Akibatnya korban dirawat intensif di RS Bhayangkara, setelah jari tangan kirinya terluka saat menangkis sabetan golok dari pelaku yang berjumlah 5 orang tersebut.

*Kamis 31 Januari 2013:
AKBP Herman Sikumbang, Wakasat Brimob Polda Sulsel mengalami luka serius setelah bagian dada kanannya terkena tembakan papporo (senjata api rakitan). Saat itu korban sedang berusaha melerai bentrokan dua pendukung cagub Sulsel di Jalan Lasinrang, Makassar. Korban saat itu juga dibawa ke RS Wahidin Sudirohusodo.

*Kamis 17 Januari 2013:
Kanitreskrim Polsek Gandapura, Aipda Trisna Junaidi, terkena bacokan saat menangkap tersangka penganiayaan, Khairil Anwar (25). Saat itu tersangka hendak melarikan diri ke perkebunan milik warga di kawasan Gandapura, Bireuen, Aceh. Korban bersama enam polisi lain berusaha menangkapnya. Tersangka melakukan perlawanan dan membacok Aipda Trisna hingga urat nadi tangannya nyaris putus.

*Rabu 2 Januari 2013:
Anggota Polsek Duren Sawit, Bripka Ridwan Simanungkalit ditusuk tiga preman saat mencoba melerai keributan di dekat Pospol Pondok Kopi, Jakarta Timur. Akibat penusukan itu, Ridwan dirawat di IGD RS Polri Kramatjati, Jakarta. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Bupati Aceh Besar Diperiksa KPK

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler