jpnn.com, SEMARANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah segera menggelar uji coba sekolah tatap muka.
Tujuh sekolah di tiga kabupaten/kota di Jateng ditunjuk untuk menjadi pionir dalam program itu.
BACA JUGA: Alhamdulilah, Pak Ganjar Terima 700.000 Kartu Perdana Kuota Internet
Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Padmaningrum kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Rabu (26/8).
Padmaningrum menjelaskan, tiga daerah yang akan menjadi lokasi uji coba adalah Kabupaten Temanggung, Wonosobo dan Kota Tegal.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: KAMI Tandingan Versi Mahasiswa Muncul, Firli Bahuri Diminta Mundur
"Pemilihan tiga daerah itu karena grafik penularan COVID-19 sudah mulai melandaisehingga, kami memulai uji coba di tujuh sekolah di tiga daerah tersebut," kata dia.
Tujuh sekolah yang ditunjuk melakukan uji coba adalah SMAN 1 Parakan dan SMKN 1 Temanggung, SMAN 2 dan SMKN 2 Wonosobo, SMAN 2 dan SMKN 2 Kota Tegal dan satu SMA swasta di Tegal yakni SMA Pius.
BACA JUGA: Pak Ganjar Gagalkan Rencana Ratusan Petani Tembakau Berdemo di Istana Negara
"Ini baru uji coba, bukan sekolah seperti biasanya. Jadi sebelum uji coba itu, semua sekolah yang ditunjuk sudah melakukan simulasi, menyediakan sarana prasarana sesuai protokol kesehatan, menggelar rapat dengan orang tua siswa dan lainnya," jelasnya.
Pelaksanaan uji coba itu akan dilaksanakan awal September bulan depan. Setiap sekolah yang menggelar uji coba belajar tatap muka akan dibatasi jumlah siswanya sepertiga atau maksimal separuh dari jumlah siswa per kelasnya. Jam belajar di sekolah juga dibatasi, yakni maksimal 4 jam pershift.
"Termasuk kami juga akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat mulai siswa berangkat hingga pulang. Untuk transportasi, jika ada siswa yang tidak memiliki kendaraan, maka kami meminta sekolah bekerjasama dengan angkutan desa atau angkutan di daerah setempat, dengan juga membatasi jumlah siswa dan kebersihan angkutan itu," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa tiga daerah yang akan menggelar sekolah tatap muka sudah mempersiapkannya dengan baik. Regulasi, pemenuhan sarana prasarana dan simulasi juga sudah dilakukan.
"Pertimbangannya tadi daerahnya sudah kuning menuju putih. Nanti saat pelaksanaanya, saya minta diawasi. Kalau perlu Dinas atau Cabang Dinas Pendidikan menerjunkan tim untuk melakukan supervisi," kata Ganjar.
Ganjar sudah melihat sendiri video tentang simulasi sekolah tatap muka di tiga daerah itu. Dari video tersebut, Ganjar yakin semuanya bisa berjalan dengan baik.
"Yang saya wanti-wanti itu soal transportasinya, dari mereka berangkat sampai pulang. Tadi ada inovasi, sekolah bekerja sama dengan angkutan desa, diatur dan dimanajemen dengan baik. Kalau sarana prasarana saya lihat sudah siap, tinggal manajemen pelaksanaannya yang perlu diawasi," jelasnya.
Ganjar menerangkan, apabila uji coba sekolah tatap muka ini berjalan lancar, maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan penambahan. Namun apabila ada yang kurang, maka semua itu harus menjadi bahan evaluasi.
"Kita lihat nanti seperti apa, kalau lancar ya kita tambah, kalau kurang harus dievaluasi," pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia