LANGKAHAN- Warga Dusun Sarah Raja, Karang Baru dan Bina Baru, Desa Lubok Pusaka, Langkahan, Aceh Utara mendesak Pemerintah agar segara membangun jembatan yang menghubungkan ke Dusun Bidari desa setempat. Sebab sampai saat ini mereka masih terisolir, sejak ambruknya jembatan empat tahun lalu.
Sulaiman (43) alias Landak, tokoh masyarakat Dusun Sarah Raja, Kepada Rakyat Aceh (grup JPNN) Minggu (13/1) menyebutkan, kebutuhan jembatan sangat mendesak, mengingat warga di kawasan itu belum bisa mengakses tempat lain akibat jembatan ambruk, sehingga kondisi perekonomian warga juga terganggu.
“Kalau tidak ada jembatan, kami terpaksa harus menggunakan ketek, atau boat menyebrang ke dusun tetangga untuk berbelanja. Bagitu juga dengan anak-anak, yang saban hari harus menaiki perahu untuk bersekolah. Makanya kami sangat membutuhkan sarana tersebut,” keluh Landak.
Menurut Landak, jika jembatan tersebut dibangun seperti empat tahun lalu. Maka warga yang ingin ke Dusun Bidari,tidak harus membuang waktu sampai satu jam perjalanan melewati jalan darat, dengan medan yang sangat sulit ditempuh. Sedangkan melewati jalur sungai warga harus membuang waktu dua jam menggunakan boat.
Tetapi, kata Landak lagi, jika jembatan itu sudah diperbaiki. Maka warga hanya membutuhkan waktu sebanyak 20 menit menuju Dusun Bidari. Sementara Camat Langkahan, T, Nadir Syah mengatakan, pihaknya sudah pernah membicarakan dengan Dinas Cipta Karya dan Bina Marga, Aceh Utara utuk membahas permasalahan warga di tiga dusun yang masih terisolir itu.
“Kita telah membahas semua itu, tetapi kata mereka akan dibangun secara bertahap dulu. Lagian bukan hanya jembatan saja yang harus diperbaiki. Jalan penghubung jembatan tersebut juga harus diperbaiki lagi, karena sudah ambruk,” pungkasnya.(mag-46)
Sulaiman (43) alias Landak, tokoh masyarakat Dusun Sarah Raja, Kepada Rakyat Aceh (grup JPNN) Minggu (13/1) menyebutkan, kebutuhan jembatan sangat mendesak, mengingat warga di kawasan itu belum bisa mengakses tempat lain akibat jembatan ambruk, sehingga kondisi perekonomian warga juga terganggu.
“Kalau tidak ada jembatan, kami terpaksa harus menggunakan ketek, atau boat menyebrang ke dusun tetangga untuk berbelanja. Bagitu juga dengan anak-anak, yang saban hari harus menaiki perahu untuk bersekolah. Makanya kami sangat membutuhkan sarana tersebut,” keluh Landak.
Menurut Landak, jika jembatan tersebut dibangun seperti empat tahun lalu. Maka warga yang ingin ke Dusun Bidari,tidak harus membuang waktu sampai satu jam perjalanan melewati jalan darat, dengan medan yang sangat sulit ditempuh. Sedangkan melewati jalur sungai warga harus membuang waktu dua jam menggunakan boat.
Tetapi, kata Landak lagi, jika jembatan itu sudah diperbaiki. Maka warga hanya membutuhkan waktu sebanyak 20 menit menuju Dusun Bidari. Sementara Camat Langkahan, T, Nadir Syah mengatakan, pihaknya sudah pernah membicarakan dengan Dinas Cipta Karya dan Bina Marga, Aceh Utara utuk membahas permasalahan warga di tiga dusun yang masih terisolir itu.
“Kita telah membahas semua itu, tetapi kata mereka akan dibangun secara bertahap dulu. Lagian bukan hanya jembatan saja yang harus diperbaiki. Jalan penghubung jembatan tersebut juga harus diperbaiki lagi, karena sudah ambruk,” pungkasnya.(mag-46)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 27 Daerah di Sumut Tergolong Kere
Redaktur : Tim Redaksi