RIO DE JANEIRO - Para petugas pemadam kebakaran di Brazil disibukkan dengan kejadian mengejutkan di pusat Kota Rio De Janeiro. Tiga gedung bertingkat roboh atau ambruk pada Rabu malam (25/1) waktu setempat atau kemarin pagi WIB (26/1). Sedikitnya dua tewas, lima luka, dan 19 lainnya dilaporkan hilang dalam insiden itu. Diduga kuat mereka tertimbun atau terkubur di bawah reruntuhan.
Asap pekat dan puing-puing menyelimuti jalan-jalan di sekitar lokasi kejadian. Sejumlah mobil dan kendaraan juga tertutup debu atau tertimpa reruntuhan. Sebuah bangunan di samping salah satu gedung yang roboh rusak cukup serius. Sebuah tayangan televisi memperlihatkan dua orang berada di atap gedung untuk menanti bantuan penyelamatan dari para petugas.
"Tiga bangunan ambruk dalam waktu nyaris bersamaan. Yakni, sebuah gedung 20 lantai, sebuah gedung bertingkat 10 lantai, dan satu gedung lain yang lebih kecil," kata Wali Kota Rio Eduardo Paes saat jumpa pers pada Rabu malam waktu setempat.
Terdapat sejumlah perbedaan terkait data jumlah korban tewas. Menurut juru bicara Departemen Pertahanan Sipil, dua tewas. Namun, menurut versi pemerintah Kota Rio de Janeiro dan Departemen Kesehatan setempat, tidak ada korban jiwa hingga kemarin pagi (26/1) waktu setempat.
Tim SAR terus mencari kemungkinan adanya korban dengan menggali dan membersihkan lokasi dari reruntuhan. Tercium bau gas alam kuat dari lokasi kejadian. Namun, Eduardo Paes ragu bahwa insiden tersebut terjadi akibat bocornya gas tersebut.
"Sepertinya bukan karena ledakan, tetapi karena faktor kerusakan bangunan," ujarnya. "Saya rasa penyebabnya bukan pula karena kebocoran gas," lanjutnya. Tetapi, dia membenarkan bahwa 19 orang yang bekerja di gedung itu belum pulang ke rumah.
Sejumlah saksi mengaku mendengar suara ledakan keras beberapa saat sebelum gedung runtuh. Sejurus kemudian, aroma gas langsung terasa menyengat di sekitar lokasi.
Insiden ambruknya bangunan akibat masalah struktural itu terjadi saat Brazil berpacu untuk menuntaskan semua persiapan sebagai tuan rumah kejuaraan sepak bola Piala Dunia (World Cup) 2014 dan Olimpiade Musim Panas (Summer Olympics) 2016.
Salah satu gedung yang rusak, tepat di samping dua bangunan setinggi 10 dan 20 lantai, diketahui terdiri dari lima lantai lima. Gedung tersebut berdiri di dekat bangunan bersejarah Tatro Municipal dan Museum Fine Arts, Rio de Janeiro. Kedua bangunan terakhir tersebut tidak mengalami kerusakan.
Sumber di Departemen Pertahanan Sipil, yang enggan disebut namanya, membeber bahwa bangunan yang ambruk tersebut dipakai untuk tujuan bisnis dan bukan ditinggali. Insiden terjadi pada malam hari sehingga ada prediksi bahwa tidak akan ada banyak korban. Polisi menutup jalan di sekitar lokasi kejadian. Jaringan listrik di lokasi tersebut juga diputus untuk alasan keamanan.
Saksi bernama Gilbert menceritakan, kejadian itu cukup mengerikan. "Seperti terjadi gempa bumi. Bangunan mulai berjatuhan. Orang-orang kemudian berlarian. Sesaat kemudian, semua runtuh secara bersamaan," kenangnya.
Allesandro da Silva, saksi lain, mengatakan bahwa dia sempat terjebak dalam lift bersama lima pekerja bangunan setelah mencoba menyelamatkan diri. Dia hampir menjadi korban karena tebalnya debu akibat runtuhnya gedung itu. "Saya kekurangan oksigen sampai tidak bisa bernafas," terangnya.
Hugh Oliver, yang berada di lokasi saat kejadian, kepada BBC menceritakan bahwa insiden itu cukup mengagetkan. "Lokasi ini dengan cepat dipenuhi kendaraan para petugas penyelamat dan banyak helikopter terbang di atas lokasi. Debu menutupi langit sekitar gedung dalam waktu cukup lama," tuturnya. "Yang lebih aneh adalah perilaku warga Rio. Sebagian besar orang seperti tidak terpengaruh dengan kejadian tersebut. Kota ini kemudian kembali beraktivitas seperti biasa," tambahnya.
Insiden tersebut terjadi hanya selang tiga bulan setelah sebuah ledakan yang didiuga dipicu gas alam di sebuah restoran di Kota Rio. Tiga orang tewas dalam peristiwa tersebut. (AP/AFP/RTR/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantai Warga Sipil Iraq, Marinir AS Tak Dibui
Redaktur : Tim Redaksi