MEDAN - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumut, merekomendasikan tiga orang jaksa dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan agar diberikan sanksi berat. Usulan yang diajukan ke Kejaksaan Agung (Kejagung) itu dikarenakan ketiganya terindikasi melanggar kode etik.
Asisten pengawas (Aswas) Kejati Sumut Surung Aritonang menyatakan, oknum jaksa yang direkomendasikan mendapat hukuman atau sangsi berat yakni Marina Surbakti, Saut Halomoan, dan Yunitri. Ketiganya tercatat masih aktif menyidangkan perkara di Pengadilan Negeri (PN) Medan.
"Memang kita ada melakukan pemeriksaan. Hasilnya kita teruskan ke Kejagung. Karena sanskinya berat maka kita teruskan ke Kejagung," ujar Surung Aritonang, Selasa (9/7).
Disebutkannya, sanksi dengan hukuman berat tersebut dilakukan, setelah pihaknya melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap yang bersangkutan. "Salinan hasil putusan tersebut sudah kita rekomendasikan ke Kejagung untuk diambil hasil final, kita tunggu saja hasilnya," terangnya.
Surung menyebutkan, mengenai pemeriksaan terhadap Jaksa Marina Surbakti, pihaknya mendapat laporan tentang kesalahan yang diduga dilakukannya, dengan tidak melaksanakan upaya hukum terhadap kasus yang ditanganinya. "Ada kasus narkoba yang Marina sebagai jaksa penuntut umum pada saat itu," tegasnya.
Namun, Surung yang ditanyai lebih lanjut mengenai pemeriksaan itu, enggan menjelaskannya. Sementara tentang gambaran sanksi berat yang direkomendasikan kepada jaksa tersebut yakni berupa penurunan pangkat dan pencopotan jaksa fungsionalnya.
Selain itu, Surung juga membenarkan adanya pemeriksaan yang dilakukan terhadap oknum jaksa Saut Halomoan yang bertugas di Kejari Medan. Dirinya menyebut, bahwa terhadap oknum jaksa itu bukan tim dari Kejati Sumut yang melakukan pemeriksaan.
"Kita memang tidak ada melakukan pemeriksaan terhadap Saut, namun saya ada mendengar, bahwa Saut telah mendapat hukuman berupa pencopotan sebagai jaksa," serunya.
Sebelum bertugas di Kejari Medan, sambungnya, Saut Halomoan bertugas sebagai jaksa di Kalimantan Barat. "Apakah kasusnya sewaktu di sana, saya belum dapat pastikan. Yang penting, kita ada mendapat berita demikian," ucapnya.
Terpisah, Saut yang ditemui di Gedung PN Medan, membantah adanya pemeriksaan yang berujung terhadap sanksi yang diterimanya. " Tidak ada itu, dari mana tahu, kasus apa," ujarnya sambil berlalu. (far)
Asisten pengawas (Aswas) Kejati Sumut Surung Aritonang menyatakan, oknum jaksa yang direkomendasikan mendapat hukuman atau sangsi berat yakni Marina Surbakti, Saut Halomoan, dan Yunitri. Ketiganya tercatat masih aktif menyidangkan perkara di Pengadilan Negeri (PN) Medan.
"Memang kita ada melakukan pemeriksaan. Hasilnya kita teruskan ke Kejagung. Karena sanskinya berat maka kita teruskan ke Kejagung," ujar Surung Aritonang, Selasa (9/7).
Disebutkannya, sanksi dengan hukuman berat tersebut dilakukan, setelah pihaknya melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap yang bersangkutan. "Salinan hasil putusan tersebut sudah kita rekomendasikan ke Kejagung untuk diambil hasil final, kita tunggu saja hasilnya," terangnya.
Surung menyebutkan, mengenai pemeriksaan terhadap Jaksa Marina Surbakti, pihaknya mendapat laporan tentang kesalahan yang diduga dilakukannya, dengan tidak melaksanakan upaya hukum terhadap kasus yang ditanganinya. "Ada kasus narkoba yang Marina sebagai jaksa penuntut umum pada saat itu," tegasnya.
Namun, Surung yang ditanyai lebih lanjut mengenai pemeriksaan itu, enggan menjelaskannya. Sementara tentang gambaran sanksi berat yang direkomendasikan kepada jaksa tersebut yakni berupa penurunan pangkat dan pencopotan jaksa fungsionalnya.
Selain itu, Surung juga membenarkan adanya pemeriksaan yang dilakukan terhadap oknum jaksa Saut Halomoan yang bertugas di Kejari Medan. Dirinya menyebut, bahwa terhadap oknum jaksa itu bukan tim dari Kejati Sumut yang melakukan pemeriksaan.
"Kita memang tidak ada melakukan pemeriksaan terhadap Saut, namun saya ada mendengar, bahwa Saut telah mendapat hukuman berupa pencopotan sebagai jaksa," serunya.
Sebelum bertugas di Kejari Medan, sambungnya, Saut Halomoan bertugas sebagai jaksa di Kalimantan Barat. "Apakah kasusnya sewaktu di sana, saya belum dapat pastikan. Yang penting, kita ada mendapat berita demikian," ucapnya.
Terpisah, Saut yang ditemui di Gedung PN Medan, membantah adanya pemeriksaan yang berujung terhadap sanksi yang diterimanya. " Tidak ada itu, dari mana tahu, kasus apa," ujarnya sambil berlalu. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Salah Rakit Petasan, Tiga Jari Putus
Redaktur : Tim Redaksi