Tiga Klaster Baru Penyebaran Covid-19 di Sulsel

Rabu, 10 Juni 2020 – 17:17 WIB
Ilustrasi COVID-19. Foto: diambil dari pixabay

jpnn.com, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah menyatakan Kabupaten Luwu Timur menjadi klaster baru penambahan jumlah pasien positif COVID-19 di provinsi itu.

“Saya ingin mengatakan bahwa hari ini kita masih tersisa Kabupaten Luwu Timur sebagai klaster baru COVID-19,” katanya melalui bincang virtual bertema "Masa Transisi di Sulawesi: Strategi dari Zona Merah ke Zona Hijau" bersama promotor kesehatan masyarakat Badan Nasional Peanggulangan Bencana (BNPB) dr Luna Kamal dan Ketua AJI Kota Palu Muhammad Iqbal, di Makassar, Rabu (10/6).

BACA JUGA: Mulai Jumat, KA Reguler Beroperasi Lagi

Selain Luwu Timur, gubernur juga menyampaikan, masih ada klaster lainnya, yakni Kabupaten Maros dan Kota Makassar yang kini sedang ditangani.

“Kedua adalah Maros dan Makassar. Tinggal tiga itu, yang lain saya kira Insya Allah belum ada lagi transmisi lokal,” katanya.

BACA JUGA: Update Corona 10 Juni: Penambahan Pasien Positif Covid-19 Melonjak Lagi

Adapun Kabupaten Toraja Utara sudah dinyatakan masuk zona hijau atau sama sekali tidak ada penularan COVID-19.

“Sulawesi Selatan itu yang tidak ada satupun yang terkontaminasi positif itu Toraja Utara,” katanya.

BACA JUGA: Update Corona 10 Juni: Simak, Kabar Terbaru dari Wisma Atlet

Sementara untuk kabupaten dan kota yang memiliki pasien dalam pemantauan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP), orang tanpa gejala (OTG) maupun positif dipusatkan penanganannya di Kota Makassar.

“Memang beberapa kabupaten kita lakukan sinergi, programnya kita kemas dalam Wisata COVID-19. Semuanya yang ada di kabupaten itu dibawa ke Makassar dan diisolasi di Makassar,” katanya.

Ia menambahkan bahwa untuk sementara yang dianggap masih zona merah adalah Makassar.

“Yang masih zona merah itu Makassar, karena memang kemarin ini ada pelonggaran yang dilakukan Pemkot Makassr, padahal kita berharap Makassar ini adalah episentrum penularan utama, maka kita ingin Makassar lebih ketat lagi,” demikian Nurdin Abdullah. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler