Tiga Klub Malang Merasa Dirugikan

Buntut Pembekuan Izin Bola di Jatim

Minggu, 10 Maret 2013 – 13:11 WIB
MALANG - Tiga klub asal Malang merasa dirugikan dengan pembekuan izin pertandingan sepak bola yang dikeluarkan Polda Jatim pasca rusuh antara Aremania dan Bonek beberapa waktu lalu. Tiga klub asal kota penghasil apel itu dipastikan tak bisa menggelar partai kandangnya selama aturan pembekuan ini masih berlaku.

Ketiga klub tersebut adalah, Arema ISL, Arema IPL dan Persema yang berkiprah di pentas Indonesian Premier League. Terdekat, Arema IPL dijadwalkan menggelar laga home menjamu Persiraja Banda Aceh, di Stadion Gajayana, 28 Maret mendatang.

Disinggung mengenai adanya pembekuan tersebut, manajemen Arema IPL tampak tenang. Hingga kemarin, mereka belum mengajukan izin pertandingan kontra Persiraja.

‘’Biasanya kami baru mengajukan izin laga home seminggu sebelum kick off. Sekarang kami menunggu informasi lebih lanjut saja,’’ ujar Manajer Arema IPL, Haris Fambudy.

Haris optimis, selagi klub bisa melengkapi persyaratan, tentunya izin akan dikeluarkan. ‘’Kami pasti berusaha melengkapi persyaratan apa saja untuk mempersiapkan laga tersebut. Kami bergarap laga home kami nantinya mendapat izin,’’ imbuhnya tadi malam.

Sementara itu, Manajer Media Officer Arema ISL, Sudarmaji berharap pihak kepolisian bisa menengahi permasalahan ini dengan bijak. ‘’Kami menghormati keputusan pihak kepolisian. Tapi, akan lebih bijaksana dan objektif harusnya semua klub dan perwakilan federasi, dalam hal ini PSSI Pengprov Jatim, KONI dan stake holder yang lain diundang untuk bermusyawarah terlebih dahulu. Sehingga nanti dicari akar persoalannya dan dicarikan solusinya bersama,’’ terang mantan wartawan itu.

Sementara itu, kubu Persema menanggapi dingin larangan yang baru saja dikeluarkan Polda Jatim. Manajemen klub berjuluk Bledek Biru mengaku tak terpengaruh pembekuan tersebut, selagi menunggu Kongres PSSI digelar. Apalagi, Persema baru akan melakoni laga kandang di Stadion Gajayana pada bulan April mendatang.

‘’Dari kami tidak ada masalah. Larangan tersebt sebagai bentuk pelajaran bagi tim yang memiliki suporter dalam jumlah besar. Tentunya, dengan harapan suporter masing-masing bisa lebih tertib dan menghindari tindak anarkis. Persema sendiri sambil menunggu hasil kongres, karena laga home kami masih jauh,’’ urai Asisten Manajer Persema, Dito Arief. (big/tom/avi/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemanasan di ISG Menjelang SEA Games

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler