JAKARTA - Hingga saat ini Partai Demokrat belum juga menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menentukan ketua umum baru pengganti Anas Urbaningrum.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti, memandang ada dua hal yang melatarbelakangi hal itu. Salah satunya adalah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang masih menguji reaksi publik atas mundurnya Anas.
"SBY coba mengukur reaksi publik paska Anas ditetapkan tersangka. Apakah reaksinya negatif terhadap dirinya atau sebaliknya. Jika negatif, SBY akan berupaya untuk memulihkan citranya terlebih dahulu. Jika positif atau datar-datar saja baru SBY akan masuk ke langkah berikutnya yaitu memulai skenario untuk menggantikan Anas. Sekarang masih pada fase mengukur," ujar Ray saat dihubungi, Jumat (1/3).
Menurut Ray, sembari mengukur dua opsi itu, SBY kini mulai bergerilya untuk memastikan calon pengganti Anas yang bisa diterima semua kader Demokrat. Ray menebak kemungkinann akan ada tiga nama elit Demokrat yang akan disodorkan SBY yaitu Jero Wacik, Amir Syamsuddin dan Syarief Hasan.
"Pertimbangannya, mereka sama figur orang tua, mereka juga pernah mengkritik Anas dan yang paling utama adalah tak akan jauh-jauh dari kendali SBY," sambung Ray.
Ia memperkirakan beberapa minggu ke depan kisah Partai Demokrat akan mengerucut pada pemilihan ketua umum baru pengganti Anas. Menurut Ray, SBY tak mungkin menyodorkan nama anggota keluarganya.
"Ini situasi tidak mungkin menyodorkan keluarganya. Makanya, yang tepat itu adalah memastikan ketum pengganti Anas itu adalah orang yang 'setia' kepada SBY," pungkas Ray.
Sebelumnya diberitakan nama Marzuki Alie justru lebih santer terdengar akan menggantikan Anas. Bahkan anggota Dewan Pembina PD Hayono Isman menyebut Marzuki banya mendapat dukungan di daerah. Poin plus lainnya, adalah Marzuki tidak berambisi menjadi capres. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Syarat Domisili DPD, KPU Tak Ikuti MK
Redaktur : Tim Redaksi