Tiga Penambang Emas Tewas, Polisi: Kekurangan Oksigen

Senin, 09 Maret 2020 – 00:16 WIB
Kapolres Lebong AKBP Ichsan Nur saat meninjau pengolahan emas hasil penambangan ilegal di Desa Lebong Tambang pascakejadian tewasnya tiga penambang tradisional di daerah itu. Foto: Antara

jpnn.com, LEBONG - Polisi memastikan tiga penambang emas tradisional yang meninggal dunia di dalam lubang tambang di Desa Lebong Tambang, Kabupaten Lebong, Bengkulu pada Sabtu (7/3), akibat kekurangan oksigen.

"Kejadian murni karena dalamnya lubang itu seperti sistem tangga 25 meter sampai 450 meter ke dalam tanah, otomatis suplai oksigen butuh alat. Kalau alat ini mati maka selesailah mereka di dalam. Itulah kejadiannya kekurangan suplai oksigen, mati lemas," kata Kapolres Lebong AKBP Ichsan Nur didampingi Dandim 0409/Rejang Lebong saat meninjau lokasi kejadian, Minggu.

BACA JUGA: Dua Penambang Tewas Tertimbun Longsor di Lereng Gunung Merapi

Penambang emas tradisional yang meninggal dunia di dalam lubang tambang, kata dia, sudah beberapa kali terjadi. Bahkan pada 2016 oknum anggota polisi menjadi korban.

Banyaknya penambang yang meninggal di dalam lubang tambang karena karekteristik dan geologis bukit Kabupaten Lebong adalah bukit batu yang keras. Sehingga udara yang ada di dalam lubang sangat terbatas dan bergantung dengan suplay udara dari luar.

BACA JUGA: Empat Orang Penambang Ilegal Tewas Tertimbun Longsor

"Pada peristiwa kali ini, selain tiga orang meninggal, ada 12 orang lainnya harus menjalani perawatan di rumah sakit lantaran pingsan saat berupaya memberikan pertolongan," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler