Tiga Rute Batavia Air Delay

Kerusakan Mesin Pesawat, Ratusan Penumpang Marah

Jumat, 13 Januari 2012 – 13:29 WIB
TANGERANG - Ratusan penumpang Batavia Air kecewa dengan pelayanan salah satu penerbangan nasional tersebut. Pasalnya, tiga rute penerbangan Batavia Air di Terminal I C Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) mengalami delay (terlambat) berjam-jam dari jadwal, Kamis (12/1) kemarin. Tiga rute penerbangan itu yakni Jakarta-Medan, Jakarta-Pontianak dan Jakarta-Manado.

Petugas Officer In Charge (OIC) Terminal I Bandara Soetta, Tri Bowo mengakui adanya keterlambatan tersebut. ”Penyebab delay tiga penerbangan itu karena berbagai sebab,” terangnya kepada INDOPOS (JPNN Grup) kemarin. Dia merinci, keterlambatan rute Jakarta-Medan, yang semula dijadwalkan berangkat pukul 07.00 menjadi 08.30 karena kerusakan mesin.

Sementara keterlambatan keberangkatan penerbangan ke Pontianak, kata Tribowo juga, disebabkan menunggu pesawat lain. ”Katanya pesawat yang hendak berangkat, menunggu pesawat lain dari rute yang sama. Jadi delay penerbangan ini hingga pukul 13.45. Seharusnya berangkat pukul 11.00,” terangnya juga.
 
Kasus keterlambatan terparah dialami Batavia Air jurusan Manado. Yang seharusnya berangkat pukul 09.35 tapi tertunda hingga tiga jam. Pesawat jurusan itu baru berangkat pukul 12.35. ”Saat itu 172 penumpang sudah masuk ke pesawat. Tapi ketika mesin pesawat dinyalakan tidak hidup. Akibatnya penumpang yang ada di dalam pesawat kepanasan. Mereka terpaksa diturunkan lagi dan menunggu di boarding room,” ungkapnya juga.

Tapi, lantaran keterlambatan masih di bawah 4 jam maka tidak ada kompensasi yang diberikan pihak Batavia Air kepada para penumpang yang sempat marah-marah tersebut. Sesuai aturan, maskapai penerbangan wajib memberikan kompensaasi kepada penumpang bila keterlambatan hingga 4 jam. ”Penumpang hanya diberikan snack dan minuman,” cetusnya juga. .

Sementara itu, Rahmawati Budiona, seorang penumpang kecewa dengan pelayanan Batavia Air. ”Saya seharusnya berangkat pukul 11.30 tapi hingga pukul 13.15 belum juga take-off,” terang wanita yang hendak ke Pontianak, Kalimantan Barat tersebut. Dia juga mengatakan, keterlambatan itu merugikan penumpang seperti dirinya. ”Kami masih ada urusan lain. Kalau delay begini, berantakan semua rencana yang sudah saya susun,” cetusnya.

San Kwok, penumpang lainnya juga mengungkapkan kekesalan. ”Kebiasaan Batavia Air ini memang sering sekali delay tanpa alasan yang jelas,” cetusnya. Walau mengaku tidak ada urusan mendesak, namun keterlambatan beberapa jam itu sangat merugikan konsumen. ”Harusnya, setiap keterlambatan setiap jam ada kompensasi. Biar konsumen tak dirugikan. Agar maskapai juga tidak bisa seenaknya,” ungkap pria yang hendak pulang kampung ke Pontianak tersebut.

Sementara itu, Kepala Cabang PT Angkasa Pura (AP) II Sudaryanto mengatakan pihaknya hanya pengelola bandara. Terkait sanksi Peraturan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) No 77 Tahun 2011 berupa denda Rp 300.000/penumpang bila delay hingga empat jam itu kewenangan Direktorat Perhubungan Udara, Kemenhub. ”Peraturan itu memang diterapkan mulai 1 Januari 2012,” ungkapnya.

Menanggapi keterlambatan tersebut, Leader Gate Batavia Air Bandara Soetta, Eko saat dihubungi INDOPOS (JPNN Grup) mengaku keterlambatan berapa rute penerbangan lantaran terjadi kerusakan pesawat. Namun, dia mengaku tidak bisa menjelaskan secara rinci kerusakan tersebut, lantaran dirinya tidak sedang bertugas. ”Saya tidak bisa menjelaskan karena peristiwa terjadi pagi hari. Sedangkan saya kerja mulai siang,” ungkapnya. (gin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Tolak Impor Konverter Kit

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler