Sepakbola di Jerman tak sepenuhnya dijadikan ajang mengeruk keuntungan klub. Sepakbola merupakan sebuah identitas yang sangat melekat erat. Tak heran, klub sangat memanjakan para penonton. Klub-klub di Jerman memberlakukan harga tiket yang sangat murah.
Dari empat kompetisi besar Eropa, tiket Liga Jerman adalah yang paling murah. Untuk menyaksikan sebuah pertandingan, penonton tak harus membayar semahal ketika menonton Liga Italia, Spanyol maupun Inggris.
Bayern Muenchen, misalnya. Seperti dilansir Mirror, The Bavaria, julukan Muenchen hanya Rp 1,5 juta. Jumlah tersebut sangat murah dibandingkan dengan liga lain. Ambil contoh Arsenal. Meski sudah delapan tahun tak mendapatkan gelar, tiket musiman Arsenal jauh lebih mahal. Yakni mencapai Rp 14 juta.
“Kami bisa saja menaikkan hingga dua atau tiga kali lipat. Kami mendapatkan banyak keuntungan dari pemasukan tiket. Kami tidak menganggap fans sebagai sapi yang bisa diperah. Sepakbola adalah untuk semuanya. Inilah yang membedakan kami dengan Inggris,” terang Presiden Muenchen Uli Hoeness seperti dilansir situs resmi Muenchen (3/5) lalu.
Dengan tiket nan murah, tak mengherankan jika tingkat keterpenuhan stadion di Jerman adalah yang paling tinggi. Musim lalu, satu pertandingan Bundesliga rata-rata ditonton sebanyak 44.293 penonton. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibandingkan liga major lainnya. Di Inggris, rataan penonton per pertandingan hanyalah 34.601.
“Para supporter berteriak dengan sangat keras di Jerman. Mereka sangatlah antusias. Ketik kami berangkat ke stadion, kami berangkat bersama-sama. Di Inggris, penonton mendukung bersama-sama. Bedanya, mereka berangkat dan pulang sendiri-sendiri,” terang Leo Schoen, salah satu fans Dortmund seperti dilansir The Sun. (jos/jpnn)
Dari empat kompetisi besar Eropa, tiket Liga Jerman adalah yang paling murah. Untuk menyaksikan sebuah pertandingan, penonton tak harus membayar semahal ketika menonton Liga Italia, Spanyol maupun Inggris.
Bayern Muenchen, misalnya. Seperti dilansir Mirror, The Bavaria, julukan Muenchen hanya Rp 1,5 juta. Jumlah tersebut sangat murah dibandingkan dengan liga lain. Ambil contoh Arsenal. Meski sudah delapan tahun tak mendapatkan gelar, tiket musiman Arsenal jauh lebih mahal. Yakni mencapai Rp 14 juta.
“Kami bisa saja menaikkan hingga dua atau tiga kali lipat. Kami mendapatkan banyak keuntungan dari pemasukan tiket. Kami tidak menganggap fans sebagai sapi yang bisa diperah. Sepakbola adalah untuk semuanya. Inilah yang membedakan kami dengan Inggris,” terang Presiden Muenchen Uli Hoeness seperti dilansir situs resmi Muenchen (3/5) lalu.
Dengan tiket nan murah, tak mengherankan jika tingkat keterpenuhan stadion di Jerman adalah yang paling tinggi. Musim lalu, satu pertandingan Bundesliga rata-rata ditonton sebanyak 44.293 penonton. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibandingkan liga major lainnya. Di Inggris, rataan penonton per pertandingan hanyalah 34.601.
“Para supporter berteriak dengan sangat keras di Jerman. Mereka sangatlah antusias. Ketik kami berangkat ke stadion, kami berangkat bersama-sama. Di Inggris, penonton mendukung bersama-sama. Bedanya, mereka berangkat dan pulang sendiri-sendiri,” terang Leo Schoen, salah satu fans Dortmund seperti dilansir The Sun. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fabio Coentrao Siap-Siap Tinggalkan Madrid
Redaktur : Tim Redaksi