jpnn.com - jpnn.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya menemukan dugaan oknum lurah menerbitkan surat keterangan palsu, dalam pelaksanaan pemungutan suara putaran pertama Pilkada DKI, 15 Februari lalu.
Surat keterangan palsu tersebut kemudian digunakan pihak tertentu untuk memilih, padahal sesuai ketentuan, hanya ada dua jenis surat keterangan yang dapat digunakan sebagai pengganti kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
BACA JUGA: Relawan Khawatir SBY Bikin Pemilih Anies-Sandi Lari
Yaitu suket dengan dengan barcode dan suket tanpa barcode, yang diterbitkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Kami menemukan seorang lurah mengeluarkan surat keterangan itu. Sudah dilaporkan oleh tim ke kepolisian," ujar Anies, usai mengahadiri workshop tim pemenangan Anies-Sandi di DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (1/3).
BACA JUGA: Untungkan Ahok, Kubu Anies Minta Bantuan Sosial Disetop
Menurut Anies, tindakan yang dilakukan pihak kelurahan dengan mengeluarkan suket yang diduga palsu tersebut sangat mencederai Pilkada DKI. Sebab, seolah membiarkan birokrasi menjadi pelaku pelanggaran Pilkada.
"Kami ingin pastikan Pemda DKI netral, buktikan Pemda DKI tidak ikut terlibat operasi pemenangan salah satu calon," ucap mantan menteri pendidikan dasar dan kebudayaan tersebut.
BACA JUGA: Ormas Berseragam Loreng Ini Bulat Dukung Anies-Sandi
Mantan Ketua Komite Etik KPK itu juga mengingatkan, jika Pemprov DKI terlibat, maka tim Anies-Sandi akan mengerahkan segala usaha untuk melawan.
Caranya, dengan mengajak seluruh warga Jakarta terlibat untuk melawan kecurangan.
"Maka dari itu bagi yang ada di birokrasi jangan main-main dengan pilkada DKI. Karena kami tidak akan menoleransinya," pungkas Anies.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Relawan Agus-Sylvi Kini Dukung Anies-Sandi
Redaktur & Reporter : Ken Girsang