jpnn.com - Gerakan anak muda yang mendorong adanya perubahan, Ubah Bareng menggelar Ekspedisi Perubahan? di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar), yaitu Bogor, Cianjur, Sukabumi, dan Bandung sejak Rabu (10/1) hingga Sabtu (13/1).
Ekspedisi Perubahan digelar dengan mengajak warga berdiskusi tentang persoalan yang selama ini mereka alami.
BACA JUGA: Kunjungi Desa di Banten, Ekspedisi Perubahan dapat Keluhan Jalan Rusak hingga Pertanian
Dari kunjungan di Jabar, Ubah Bareng mendengar sejumlah keluhan warga, mulai sulitnya mencari kerja hingga masalah pertanian.
Seorang anak muda di Sukabumi, Anjak Priyatma Sukma mengungkap adanya keresahan di kalangan pem?u?da mengenai sulitnya mendapat pekerjaan.
BACA JUGA: Videotron Anies Diturunkan, Tim Hukum AMIN Bakal Lapor Bawaslu
Kalaupun anak muda dituntut untuk berwirausaha, negara juga belum memfasilitasi.
"Mulai dari akses modal yang susah, hingga pendampingan teknis dan pemasaran yang masih belum terfasilitasi. Semoga dengan kegiatan ini, keresahan tadi bisa disampaikan ke Pak Anies dan Pak Muhaimin," ujar Anjak.
BACA JUGA: Jika Pilpres 2 Putaran, Kolaborasi Anies dan Ganjar Bisa Menjadi Kekuatan Besar
Dia juga mengungkap masalah yang masih dihadapi para petani, yaitu soal penguasaan lahan. Menurut Anjak, ada ketimpangan penguasaan tanah antara perusahaan besar dengan para petani, di mana pihak swasta itulah yang lebih banyak menguasai kawasan.
Selain itu, masalah pertanian juga dikeluhkan oleh petani asal Kabupaten Bandung, Sutisna, terutama mengenai harga pupuk yang mahal tidak seimbang dengan hasil panen yang mereka dapatkan.
Pria berusia 46 tahun itu mengatakan petani masih minim edukasi. Jadi, ketika dihadapkan dengan kendala, mereka cenderung mudah menyerah.
"Misalnya cuaca hujan, mereka sudah berpikir pasti produksi stroberi turun. Ini perlu kebijakan pemerintah, bagaimana mengedukasi kami agar masalah-masalah yang tabu ini bisa terpecahkan," tuturnya.
Pers?o?alan itu direspons Mikail Baswedan, selaku salah satu peserta Ekspedisi Perubahan yang berjanji bakal menyerap keluhan warga sebagai langkah awal untuk mewujudkan perubahan.
"Setelah berdiskusi bersama warga di sana, kami menyadari bahwa perubahan harus benar-benar dirasakan oleh setiap warga negara. Khususnya di wilayah Jawa Barat ini," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Ekspedisi Perubahan Yosua Aditya akan mengupayakan terwujudnya edukasi bagi para petani dan fasilitas bagi anak muda yang hendak membuka usaha.
"Setelah mendengar langsung selama empat hari ini, kami merasa bahwa pemerataan pembangunan yang berasaskan keadilan memang benar-benar harus terwujud. Hal ?ini juga yang harus jadi perhatian utama bagi calon pemimpin kita nantinya," tuturnya.(*/jpnn.com)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam