Tim Jokowi-JK Bentuk Satgas Awasi Kecurangan

Senin, 07 Juli 2014 – 02:27 WIB

jpnn.com - BATAM  - Pada masa tenang jelang Pilpres, Wakil Gubernur Kepri, HM Soerya Respationo, menginstruksikan agar alat peraga kampanye Jokowi-JK dibersihkan. Soerya yang didaulat menjadi Ketua Tim Kampanye Jokowi-JK Provinsi Kepri juga membentuk satuan tugas (Satgas) khusus yang bertugas mengawasi kecurangan dan praktik money politics.

"Kewaspadaan harus ditingkatkan sejak hari Minggu sampai hari H pencoblosan dan di internal kami sepakat membentuk satgas khusus untuk mengawasi kecurangan dan money politics," kata Soerya.

BACA JUGA: Pendukung Jokowi-JK di Mancanegara Merasa Dipersulit

Tim Satgas yang dibentuk, kata Soerya, berasal dari partai koalisi pendukung Jokowi-JK. Personel Satgas Khusus nantinya dikirim oleh partai pengusung. Selain bertugas mengawasi kecurangan dan praktik money politics, Satgas Khusus ini juga akan mengayomi pemilih dari kemungkinan intimidasi saat melakukan pencoblosan.

Satgas Khusus ini juga bertugas mengamankan suara, petugas parpol dan relawan yang bertugas. Secara khusus, Soerya mengaku bahwa pihaknya ingin berpolitik santun dan menciptakan demokrasi yang gembira.

BACA JUGA: Pertegas Garis Politik, PKB Segera Gelar Muktamar

"Namun demikian kami juga berkoordinasi dengan parpol pengusung untuk mengayomi warga dari kemungkinan intimidasi. Kami membuka diri bagi yang ingin melaporkan praktik kecurangan, money politics dan bahkan intimidasi," paparnya.

Soerya menambahkan Satgas Khusus ini akan bertugas mulai 6-10 Juli mendatang. Personel dibagi dalam 2-3 shift secara bergantian untuk memudahkan koordinasi. Satgas Khusus juga akan melakukan komunikasi dengan pimpinan parpol dan relawan untuk melaporkan situasi terkini yang terjadi sepanjang 6-10 Juli.

BACA JUGA: KPU Ingatkan Masa Tenang Bersih dari Peraga Kampanye

Pada bagian lain, Soerya menegaskan pihaknya berharap Pilpres berlangsung damai. Untuk itu, kata dia, kecurangan, praktik money politics apalagi intimidasi terhadap warga yang memilih tidak boleh terjadi. Sebab jika kecurangan, money politics dan intimidasi terjadi maka hal itu sama saja dengan mencederai demokrasi.

"Kalau sampai ditemukan kecurangan, kami tidak mau anarkis. Tapi kami juga berharap jangan sampai kami dicurangi," paparnya.

Lantas apa yang dilakukan jika menemukan praktik kecurangan" Soerya menegaskan bahwa jika kecurangan sudah masuk dalam kategori tindak pidana, maka hal itu akan diteruskan ke Panwas. Soerya juga memastikan pihaknya akan memonitor laporan kecurangan yang telah disampaikan ke Panwas.

Monitoring laporan kecurangan itu dilakukan supaya jangan sampai laporan itu terlanjur kadaluarsa sebelum ditindaklanjuti. Begitu pula jika satgas khusus dan petugas parpol pengusung menemukan kecurangan, maka akan dilaporkan secara berjenjang ke tim induk.

"Untuk tindak lanjut laporannya nanti biar tim hukum kami yang bekerja. Seluruh tim memang bekerja secara intens sejak minggu tenang sampai hari H pilpres," tegasnya.

Pada bagian lain, Soerya juga menginstruksikan agar alat peraga kampanye dibersihkan. Hal itu dikarenakan sudah memasuki minggu tenang.

"Alat peraga kampanye Jokowi-JK sudah harus dibersihkan dari jalan protokol dan saya sudah meminta tim untuk melaksanakannya. Alat peraga harus dibersihkan kecuali yang berada di sekretariat Tim Pemenangan Jokowi-JK," pungkasnya. (hda)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB Ajak Pelawak dan Artis Blusukan ke Pasar demi Jokowi-JK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler