MADIUN - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim kemarin (6/1) turun gunung menginvestigasi penyebab kecelakaan mobil listrik Tucuxi yang dikemudikan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Tim laboratorium forensik yang dipimpin AKBP Joko Siswanto itu sengaja memelototi sistem pengereman hingga mobil berpelat nomor DI 19 tersebut celaka di Ngerong, Plaosan, Magetan, pada Sabtu (5/1) lalu.
Joko sempat meminta anggota timnya memeriksa rem di dua roda depan maupun belakang. "Ya arahnya itu, semua yang berhubungan dengan sistem pengereman kami investigasi," terang Joko Siswanto.
Kendati sudah mengutak-atik nyaris seluruh bagian kendaraan, tim labfor belum berani menyimpulkan penyebab kecelakaan. Joko mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan tim investigasi lainnya.
Hasil setiap bagian investigasi akan saling disinkronkan untuk mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan. "Untuk bagian yang lain, saya belum berani komentar," ujarnya ajun komisaris besar polisi itu.
Untuk memudahkan proses investigasi, tim labfor sengaja melibatkan Riki Nelsen, ahli teknologi mobil listrik karya inovatif anak negeri itu. Sebab, ada beberapa komponen mobil yang hanya dapat dibuka oleh teknisinya. Mobil Tucuxi yang memiliki motor listrik berkekuatan 200kW tersebut merupakan produk otomotif anyar yang belum pernah ditangani tim labfor. "Kami butuh bantuan teknisinya, yang bisa membuka mereka," jelasnya.
Riki Nelsen yang juga semobil dengan Dahlan saat kecelakaan terjadi, mengaku diminta tim labfor untuk memutus jaringan kelistrikan Tucuxi. Ada daya listrik berkuatan 300-400 volt yang dapat mengundang bahaya jika masih aktif. "Ada baterei yang kapasitasnya listriknya tinggi," jelasnya
Riki yang tidak mengalami luka sedikitpun dalam peristiwa nahas itu menegaskan, penyebab kecelakaan semata rem blong. Tidak ada faktor teknis lain yang menyebabkan Tucuxi ringsek menanbrak tebing dan tiang listrik. "Cuma rem blong saja," tegasnya.
Penyebab rem blong, lanjut dia, turunan di sepanjang Cemoro Sewu-Sarangan ada yang ketinggiannya mencapai 1.800 di atas permukaan laut (DPL). Hal itu yang mempengaruhi sistem pengeremen. Uji coba Tucuxi selama ini kebanyakan hanya di jalan datar. "Bisa dilihat di bagian kampas rem," ungkapnya.
Investigasi tidak hanya dilakukan padal Tucuxi yang kemarin dikandangkan area parkir Polres Magetan. Tim dari Polda Jatim sebagian turun langsung menyisir jalan yang dilewati mobil listrik itu.
Dimulai dari kawasan Cemoro Sewu hingga TKP di Dusun Ngerong, Desa Dadi, Plaosan. Petugas melakukan olah TKP ulang selama hampir dua jam di sekitar tebing dan tiang listrik yang tertabrak Tucuxi.
"Kesimpulan sementara, mobil meluncur dari arah barat di jalur yang berlawanan. Kemudian dibanting ke kanan hingga menabrak tebing dan tiang listrik. Setelah itu, dibanting ke kiri lagi sehingga menabrak mobil yang dihentikan petugas saat mengatur lalu lintas iring-iringan rombongan," papar AKBP Ade Safri Simanjuntak, kasubdin Pembinaan Penegakan Hukum Polda Jatim.
Menurut dia, tim investigasi yang kemarin diterjunkan tidak hanya dari Dirlantas Polda, tapi petugas labfor dan tim teknis dari Dishub Jatim. Ketiga elemen itu nantinya akan membeber hasil investigasi serampung pemeriksaan.
"Nanti dikerucutkan penyebab pasti kecelakaan. Apakah faktor jalan atau kelayakan mobil Tuxuci itu sendiri. Karena itu kami juga melibatkan teknis Dishub Jatim," terangnya
Sementara itu, kendati kondisi Tucuxi ringsek, masih ada saja warga yang ingin mengabadikannya. Mereka berfoto di dekat mobil bercat merah menyala yang sempat diuji coba langsung Menteri BUMN Dahlan Iskan ini. "Mumpung dibuka terpal yang menutupinya, narsis sedikit," ungkap Andika.
Tucuxi sebelumnya dibungkus rapat dengan terpal plastik warna oranye. Police line juga melingkari mobil listrik itu. Pasca kecelakaan di Ngerong, Tucuxi dibawa ke Mapolres untuk dilakukan pemeriksaan mendetail. "Kemarin sore (lusa) masih dijaga petugas, sekarang sudah tidak lagi," paparnya.
Kapolres Magetan AKBP Agus Santosa menjelaskan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses investigasi kepada tim Polda dan Dishub Jatim. Kendati begitu, jajarannya tetap membantu tahapan investigasi.
"Petugas kami juga melakukan pendampingan, terutama saat berada di lokasi. Sebab harus mengamankan proses olah TKP yang dilakukan Dirlantas Polda," urainya. (dip/hw)
Tim laboratorium forensik yang dipimpin AKBP Joko Siswanto itu sengaja memelototi sistem pengereman hingga mobil berpelat nomor DI 19 tersebut celaka di Ngerong, Plaosan, Magetan, pada Sabtu (5/1) lalu.
Joko sempat meminta anggota timnya memeriksa rem di dua roda depan maupun belakang. "Ya arahnya itu, semua yang berhubungan dengan sistem pengereman kami investigasi," terang Joko Siswanto.
Kendati sudah mengutak-atik nyaris seluruh bagian kendaraan, tim labfor belum berani menyimpulkan penyebab kecelakaan. Joko mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan tim investigasi lainnya.
Hasil setiap bagian investigasi akan saling disinkronkan untuk mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan. "Untuk bagian yang lain, saya belum berani komentar," ujarnya ajun komisaris besar polisi itu.
Untuk memudahkan proses investigasi, tim labfor sengaja melibatkan Riki Nelsen, ahli teknologi mobil listrik karya inovatif anak negeri itu. Sebab, ada beberapa komponen mobil yang hanya dapat dibuka oleh teknisinya. Mobil Tucuxi yang memiliki motor listrik berkekuatan 200kW tersebut merupakan produk otomotif anyar yang belum pernah ditangani tim labfor. "Kami butuh bantuan teknisinya, yang bisa membuka mereka," jelasnya.
Riki Nelsen yang juga semobil dengan Dahlan saat kecelakaan terjadi, mengaku diminta tim labfor untuk memutus jaringan kelistrikan Tucuxi. Ada daya listrik berkuatan 300-400 volt yang dapat mengundang bahaya jika masih aktif. "Ada baterei yang kapasitasnya listriknya tinggi," jelasnya
Riki yang tidak mengalami luka sedikitpun dalam peristiwa nahas itu menegaskan, penyebab kecelakaan semata rem blong. Tidak ada faktor teknis lain yang menyebabkan Tucuxi ringsek menanbrak tebing dan tiang listrik. "Cuma rem blong saja," tegasnya.
Penyebab rem blong, lanjut dia, turunan di sepanjang Cemoro Sewu-Sarangan ada yang ketinggiannya mencapai 1.800 di atas permukaan laut (DPL). Hal itu yang mempengaruhi sistem pengeremen. Uji coba Tucuxi selama ini kebanyakan hanya di jalan datar. "Bisa dilihat di bagian kampas rem," ungkapnya.
Investigasi tidak hanya dilakukan padal Tucuxi yang kemarin dikandangkan area parkir Polres Magetan. Tim dari Polda Jatim sebagian turun langsung menyisir jalan yang dilewati mobil listrik itu.
Dimulai dari kawasan Cemoro Sewu hingga TKP di Dusun Ngerong, Desa Dadi, Plaosan. Petugas melakukan olah TKP ulang selama hampir dua jam di sekitar tebing dan tiang listrik yang tertabrak Tucuxi.
"Kesimpulan sementara, mobil meluncur dari arah barat di jalur yang berlawanan. Kemudian dibanting ke kanan hingga menabrak tebing dan tiang listrik. Setelah itu, dibanting ke kiri lagi sehingga menabrak mobil yang dihentikan petugas saat mengatur lalu lintas iring-iringan rombongan," papar AKBP Ade Safri Simanjuntak, kasubdin Pembinaan Penegakan Hukum Polda Jatim.
Menurut dia, tim investigasi yang kemarin diterjunkan tidak hanya dari Dirlantas Polda, tapi petugas labfor dan tim teknis dari Dishub Jatim. Ketiga elemen itu nantinya akan membeber hasil investigasi serampung pemeriksaan.
"Nanti dikerucutkan penyebab pasti kecelakaan. Apakah faktor jalan atau kelayakan mobil Tuxuci itu sendiri. Karena itu kami juga melibatkan teknis Dishub Jatim," terangnya
Sementara itu, kendati kondisi Tucuxi ringsek, masih ada saja warga yang ingin mengabadikannya. Mereka berfoto di dekat mobil bercat merah menyala yang sempat diuji coba langsung Menteri BUMN Dahlan Iskan ini. "Mumpung dibuka terpal yang menutupinya, narsis sedikit," ungkap Andika.
Tucuxi sebelumnya dibungkus rapat dengan terpal plastik warna oranye. Police line juga melingkari mobil listrik itu. Pasca kecelakaan di Ngerong, Tucuxi dibawa ke Mapolres untuk dilakukan pemeriksaan mendetail. "Kemarin sore (lusa) masih dijaga petugas, sekarang sudah tidak lagi," paparnya.
Kapolres Magetan AKBP Agus Santosa menjelaskan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses investigasi kepada tim Polda dan Dishub Jatim. Kendati begitu, jajarannya tetap membantu tahapan investigasi.
"Petugas kami juga melakukan pendampingan, terutama saat berada di lokasi. Sebab harus mengamankan proses olah TKP yang dilakukan Dirlantas Polda," urainya. (dip/hw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semua Arsip Ditjen AHU Tergolong Penting
Redaktur : Tim Redaksi