Tim Medis Mengevakuasi Pasien Pakai Helikopter dari Kapal Perang TNI AL, Mohon Doanya

Senin, 25 Januari 2021 – 07:10 WIB
Prajurit Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-M UNIFIL Lebanon melaksanakan beberapa seri latihan di antaranya Latihan Evakuasi Medis Udara dari atas KRI Sultan Iskandar Muda-367, Jumat (22/1/2021). Foto: Dispen Koarmada II

jpnn.com, SURABAYA - Untuk berkontribusi dalam misi perdamaian dunia, TNI AL mengirim KRI Sultan Iskandar Muda (SIM-367) jajaran Satkor Koarmada II.

KRI yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Abdul Haris ini juga membawa satu Helikopter AS 565 Mbe Panther untuk bergabung dalam Satgas Maritim (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-M UNIFIL di Lebanon.

BACA JUGA: Dikejar Prajurit Marinir TNI AL, HS Akhirnya Tak Berkutik, Nih Penampakannya

Demi mempersiapkan misi ini, KRI SIM-367 melaksanakan latihan bersama Helikopter AS 565 Mbe Panther yang merupakan bagian dari kegiatan Pre Deployment Training (PDT) untuk memperdalam kesiapan seluruh personel.

BACA JUGA: TNI AL Bagikan APD Untuk Korban Gempa Mamuju, Nih Penampakannya

Pada Jumat (22/1/2021), TNI AL melaksanakan beberapa seri latihan. Di antaranya Latihan Winch, Latihan Evakuasi Medis Udara dan melaksanakan AMIO (Air Maritime Interdiction Operation) antara KRI SIM-367 dengan Helikopter AS 565 Mbe Panther. 

Latihan serial winch merupakan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi seluruh prajurit karena helikopter berada dalam posisi melayang di atas dek kapal selama proses menaikkan atau menurunkan muatan (personel/material).

BACA JUGA: Perihal Instruksi KSAL, Letda Rahmad: Wajib Hukumnya untuk Dilaksanakan

Selain itu, latihan ini juga menggunakan hoist/winch yang bertujuan untuk memudahkan perpindahan pasien/korban dari tempat kejadian di kapal menuju tempat/fasilitas kesehatan di darat.

Latihan evakuasi Medis Udara juga menjadi kebutuhan untuk sebuah skenario untuk menguji sejauh mana kesigapan dan kesiapan serta kerja sama antara Tim Medis, Helikopter dan KRI dalam menghadapi situasi darurat.

Menurut Letkol Laut (P) Abdul Haris, latihan ini merupakan bagian dari uji kesiagaan KRI yang memerlukan evakuasi dalam kondisi darurat pada saat KRI berada di laut. Hal tersebut juga dapat terjadi di daerah operasi dan KRI SIM dituntut untuk mampu menghadapi situasi sebenarnya secara profesional, tepat waktu dan Zero Accident.

Terpisah, Pangkoarmada Il Laksda TNI I N.G. Sudihartawan berpesan agar seluruh personel Satgas selalu mengutamakan Protokol kesehatan, keselamatan serta kesiapan fisik untuk mendukung tugas pokok KRI SIM-367 sebagai Satgas perdamaian di Lebanon.

Hal ini juga sesuai program prioritas KSAL Laksamana TNI Yudo Margono bidang Pembangunan sistem pembinaan kekuatan dan kesiapan Ops yang bersinergi dan mempunyai interoperabilitas tinggi.(fri/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler